Hizbullah Balik Serang Israel dengan Roket dan Drone


Di saat militer Israel melancarkan serangan udara di seluruh wilayah Lebanon selatan, pasukan Hizbullah balik membalas dengan melakukan serangan drone dan roket secara besar-besaran ke wilayah Israel. 

Hizbullah meluncurkan ratusan roket dan drone ke Israel, setelah negara Zionis itu menyerang Lebanon dalam pertempuran terbesar selama lebih dari 10 bulan perang lintas perbatasan.

Seorang pejabat Hizbullah mengatakan, serangan roket dan drone mereka itu sebagai balasan atas pembunuhan komandan tinggi bulan lalu, yang ditunda karena “pertimbangan politik”. Yang dimaksud terutama terkait pembicaraan yang sedang berlangsung tentang gencatan senjata dan pertukaran tahanan untuk Gaza.

Pejabat tersebut, dalam pernyataan tertulis yang dibagikan kepada media, mengatakan Hizbullah telah bekerja untuk memastikan bahwa respons terhadap pembunuhan Fuad Shukr pada 30 Juli lalu tidak memicu perang skala penuh.

Sementara di Israel, PM Netanyahu mengatakan, serangan Israel terhadap Hizbullah belum merupakan ‘akhir cerita’. Ia juga mendaku bahwa negaranya mengambil tindakan pencegahan terhadap Hizbullah, sementara pertahanan udara Israel pun disebutnya telah mencegat semua roket dan drone yang diluncurkan ke Israel.

Dia mengatakan dalam pidato pembukaan untuk rapat kabinet, para pemimpin Hizbullah dan Iran harus tahu bahwa respons tersebut adalah “langkah lain menuju perubahan situasi di utara, dan mengembalikan warga kami dengan aman ke rumah mereka.”  “Ini bukan akhir cerita,” kata Netanyahu. 

Di Yaman, kelompok Houthi memberikan ucapan selamat kepada para pemimpin Hizbullah atas serangan besar yang telah mereka lakukan terhadap Israel. “Jawaban yang kuat dan efektif ini menegaskan bahwa perlawanan akan mampu, teguh, dan tulus dalam janji serta ancamannya,” kata biro politik Houthi dalam sebuah pernyataan.

“Kami berdiri bersama para pahlawan perlawanan Islam, memberikan ucapan selamat dan mendukung semua opsi dan operasi balasan terhadap Zionis, musuh bersama,” tambahnya. 

Mereka juga menegaskan bahwa respons dari Yaman pasti akan datang. “Hari-hari dan malam yang akan datang, serta medan perang akan membuktikan hal itu,” kata Houthi. [Al Jazeera]