Market

Holding Danareksa jadi BUMN Spesialis Transformasi Pertama di Indonesia

Direktur Utama PT Danareksa, Arisudono Soerono menyebut holding Danareksa sebagai holding yang unik. Holding BUMN pada umumnya bergerak di satu sektor industri, holding Danareksa justru menaungi beragam industri.

“Oleh karena itu, upaya pembentukannya cukup kompleks, dengan beragam pemangku kepentingan, dan diperlukannya 5 Peraturan Pemerintah, yang berkat dukungan Pak Menteri dan para hadirin sekalian, dituntaskan di awal tahun ini melalui PP Nomor 7 Tahun 2022 tertanggal 24 Januari 2022,” kata Ari dalam keterangan persnya, Kamis (21/7/2022).

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2022 terdapat 10 perusahaan BUMN yang bergabung menjadi anggota Holding, yakni PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, PT Nindya Karya, PT Balai Pustaka, dan PT Kliring Berjangka Indonesia.

10 perusahaan BUMN yang bergerak di Jasa Keuangan, Konstruksi, Kawasan Industri dan Teknologi ini menambah portofolio anak perusahaan dan entitas asosiasi Danareksa yang awalnya berjumlah 5 perusahaan, kini menjadi total 15 perusahaan.

“Selanjutnya sesuai peta jalan Kementerian BUMN, masih ada 6 BUMN lagi yang akan di- inbreng-kan sebagai tahap 2 holding Danareksa, yang kami rencanakan untuk dilakukan di tahun ini,” jelas Ari.

Holding Danareksa Punya Aset Rp49,1 Triliun

Sebagai induk holding, perusahaan yang telah berdiri sejak 1976 ini berkomitmen untuk meningkatkan skala entitas yang dikelola. Selain itu memberikan manfaat kepada stakeholders melalui 25 inisiatif strategis di bidang Tata Kelola, Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Keuangan, dan Manajemen Resiko, serta pembentukan PMO- PMO untuk sinergi dan penciptaan nilai tambah.

Ari menjelaskan Holding Danareksa beranggotakan perusahaan BUMN skala kecil dan menengah dengan rata-rata aset sebesar Rp3,5 Triliun. Kemudian menjadi satu di bawah holding dapat memberi kekuatan baru.

“Pada saat bersatu menjadi holding, maka keseluruhan aset holding tahap 1 menjadi Rp49,1 Triliun dengan laba bersih di tahun 2020 proforma konsolidasi tahap 1 adalah Rp468,6 miliar dan laba bersih tahun 2021 proforma konsolidasi tahap 1 adalah Rp796 miliar,” tambahnya.

Besarnya nilai aset dan laba konsolidasi BUMN-BUMN anggota holding menggambarkan manfaat pembentukan holding ini. Dengan neraca yang lebih kuat, upaya penciptaan nilai tambah melalui inovasi model bisnis, peningkatan kompetensi SDM dan perbaikan proses dapat terlaksana.

Ari menegaskan, peningkatan kinerja tersebut juga dipengaruhi dari peningkatan kompetensi SDM yang menjadi perhatian utama dari Holding Danareksa.

Menteri Erick Harap Holding Bisa Berkembang

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir kembali melakukan penataan di lingkungan BUMN dengan membentuk sebuah holding.

Kini, Danareksa telah resmi menjadi Holding yang membawahi beberapa perusahaan lintas sektor untuk memperkuat bisnis dan optimalisasi sumber daya perusahaan. Danareksa menjadi holding spesialis transformasi pertama milik BUMN yang berstandar dan berskala internasional.

Erick mengatakan, transformasi yang BUMN jalankan, termasuk Danareksa telah mencatatkan hasil yang luar biasa. Dengan efisiensi dan konsolidasi yang baik ini terbukti menghasilkan peningkatan pendapatan pemerintah dari BUMN hingga Rp60 triliun di masa krisis pandemi lalu.

Tujuan pembentukan holding ini agar terciptanya sinergitas bisnis model di antara perusahaan BUMN yang tidak masuk dalam 12 klaster.

“Ada perusahaan- perusahaan atau investasi BUMN yang saya rasa perlu pemikiran, pendampingan secara kontinyu. Padahal potensinya luar biasa,” ujar Erick dalam peluncuran holding.

Ia menegaskan amanah untuk mengelola transformasi anak-anak perusahaan merupakan tugas besar yang harus tuntas.

“Saya berharap apa yang kita lakukan ini akan terus membesar dan terus berkontribusi kepada negara, partner, pemerintah daerah dan tentu swasta. Tentu juga terus mendorong transformasi daripada usaha usaha di bawahnya. Karena ini bagian dari juga korporasi yang sehat dan pelayanan masyarakat yang baik dan di era perubahan yang terjadi ini saya mengharapkan Danareksa membuat terobosan-terobosan terus,” katanya.

Erick menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris 10 BUMN yang kini menjadi anggota Holding Danareksa. Erick berharap para direksi dan komisaris BUMN tersebut bisa menerima dan bersinergi. [ipe]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button