PT Honda Prospect Motor (HPM) merespons maraknya mobil listrik asal China di pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.
Serbuan kendaraan dengan model elektrifikasi asal China menjadi sorotan. Sebab, tak hanya menarik dari sisi spesifikasi dan model yang ditawarkan, namun juga dengan harga yang menggiurkan.
Public Relations & Digital Strategy Senior Manager HPM Yulian Karfili mengaku turut mengamati fenomena tersebut.
“Ya kalau dari sudut pandang konsumen hal ini mungkin positif ya karena ini memberikan opsi kan buat memberikan pilihan lebih banyak buat konsumen ya,” ujar Arfi, sapaan akrab Yulian Karfili, saat berbincang dengan Inilah.com di Booth Honda pada pelaksanaan GIIAS 2024, di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (18/7/2024).
Hanya saja dari kacamata pelaku bisnis kata Arfi, hal ini tentu menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Sebab, lanjut dia, Honda sejatinya sudah memiliki roadmap di Indonesia untuk mewujudkan visi elektrifikasi ke depannya.
Salah satu gebrakan sekaligus langkah awal dari roadmap menuju elektrifikasi yakni dengan menghadirkan mobil listrik pertama, yakni Honda e:N1.
Untuk mencapai visi elektrifikasi, Honda akan terus melakukan riset dan studi untuk mempelajari kebiasaan dan kebutuhan konsumen dalam menggunakan kendaraan listrik.
Kehadiran Honda e:N1, menurut Arfi, juga mendukung visi Honda secara global yaitu mencapai net zero emission sampai dengan tahun 2040.
“Jadi kalau buat kami sih ya kami punya punya visi sendiri dan kami akan menerapkannya berdasarkan apa yang diinginkan konsumen dan infrastruktur yang ada,” tuturnya.
Arfi pun menegaskan, pihaknya tidak khawatir dengan serbuan brand asal China yang melantai di GIIAS 2024. Sebab, ia percaya, selain kebaruan, harga dan teknologi, reputasi sebuah brand tetap menjadi nilai tambah di mata konsumen.
“Kami percaya masih ada konsiderasi seperti reputasi sebuah brand, kualitas produk, dukungan layanan purna jual, sampai result value. Nah hal-hal ini yang menurut kami menjadi sebuah poin plus ya untuk sebuah brand yang sudah lebih established di Indonesia,” ujar dia.
Sebagai informasi saja, di tahun ini, belasan merek mobil asal China baik pemain lama maupun baru menyambangi GIIAS. Segmentasinya pun beragam dengan pilihan penggerak yang variatif pula.
Sebut saja seperti, BYD, BAIC, GAC Aion, Jetour, GWM, Neta, Wuling, Seres, DFSK, MG dan juga Chery, di mana empat yang pertama merupakan pemain debutan di GIIAS.
Harga untuk sebuah kendaraan penumpang, khususnya mobil listrik yang ditawarkan pun dapat dibilang terjangkau.
Salah satunya mobil listrik Aion ES yang dibanderol dengan harga Rp386 juta on the road Jakarta. Mobil ini diklaim bisa menempuh jarak hingga 442 kilometer berdasarkan NEDC.
Mobil listrik tersebut dibekali baterai dengan kapasitas 55,2 kWh. Baterai tersebut menggerakan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 100 kW atau 134 HP dan torsi 225 Nm.