News

Bank Sentral Israel: Biaya Perang di Gaza Bebani Ekonomi Negara


Bank Sentral Israel mengatakan, biaya perang militer Zionis di Jalur Gaza dapat mencapai 210 miliar Shekel atau US$58 miliar (sekitar Rp897,3 triliun) yang membebani perekonomian negara.

Gubernur Bank Sentral Israel Amir Yaron dalam konferensi pers, Senin (1/1/2024), mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengendalikan belanja publik dengan cepat sebelum pasar bereaksi buruk jika pemerintah gagal melakukannya.

Pernyataan Yaron muncul seiring dengan keputusan bank untuk menurunkan suku bunga dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen yang menjadi penurunan suku bunga pertama sejak 2020.

“Tidak bertindak sekarang untuk menyesuaikan anggaran dengan pemotongan pengeluaran, menghapus kementerian yang berlebihan dan meningkatkan pendapatan mengingat kebutuhan perang kemungkinan akan merugikan perekonomian lebih banyak di masa depan,” ujar Yaron.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 22.185 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 57.697 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat. Sedangkan sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.

Gelombang serangan Israel telah menimbulkan kehancuran di Gaza, di mana 60 persen infrastruktur rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduknya mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button