Kebiasaan anak mengompol di malam hari sebenarnya adalah hal yang wajar, terutama dalam fase toilet training.
Namun, jika terjadi terlalu sering dan berlangsung hingga usia tertentu, orang tua perlu memberikan perhatian lebih guna membantu anak mengatasinya dengan cara yang tepat.
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Meitha P.E. Togas memberikan tips penting yang bisa diterapkan orang tua dalam membantu anak mengatasi masalah ini.
Menurut dia, pendampingan orang tua adalah kunci utama dalam mengatasi ngompol pada malam hari.
“Jadi, kalau di saat dia misalnya sebelum tidur mungkin, orang tua bisa antar anak untuk buang air kecil atau bisa mengamati jam-jam berapa anak itu tertidur, mau buang air kecil atau ngompol,” ujarnya, Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Jika orang tua sudah mengetahui jam-jam tertentu anak ingin buang air kecil, sebaiknya segera membangunakan si kecil pada waktu tersebut. Setelah itu itu, penting bagi orang tua aktif mendampingi anak ke toilet di malam hari, memastikan proses berjalan lancar dan anak merasa nyaman.
“Jadi jangan membiarkan anak itu untuk ke toilet sendiri karena namanya juga masih melatih dia untuk bagaimana dia bisa toileting atau tidak mengompol di malam hari,” jelasnya.
Lebih jauh, Meitha menekankan pentingnya mengajarkan toilet training kepada anak secara bertahap. Misalnya, orang tua dapat memulai proses ini pada siang hari terlebih dahulu. Setelah anak terbiasa dan mampu buang air secara mandiri di siang hari, barulah toilet training pada malam hari dapat diperkenalkan.
“Bisa juga berlaku sebaliknya. Kalau dia di malam hari sudah bisa, baru orang tua bisa latih untuk di siang hari. Jadi, tidak boleh dilakukan sekaligus (siang dan malam),” tuturnya.
Di samping itu, Meitha juga mengingatkan agar orang tua tidak memaksa anaknya untuk memulai toilet training, terutama ketika mereka sedang menghadapi stres, seperti pindah rumah, sekolah atau kelahiran adik baru.
Sebab, kesiapan anak memulai toilet training juga tidak hanya didasarkan pada usia semata. Sebab, setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda-beda.
Walaupun secara umum toilet training dapat dimulai pada usia toddler, yaitu antara 12 hingga 36 bulan. Masa di mana ketika, anak mulai mengeksplorasi lingkungan dengan cepat.
“Karena kita tahu, setiap anak memiliki kecepatan perkembangannya masing-masing. Karena itu disarankan untuk menunggu sampai anak menunjukkan karakteristik atau keterampilan tertentu yang dikenal sebagai tanda perkembangan,” ujarnya.