Hangout

IDAI Ungkap Risiko Panas Ekstrim pada Anak

Suhu panas tidak biasa yang disertai dengan sengatan terik matahari yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia beberapa waktu ini ternyata dapat berimbas pada kondisi kesehatan terutama pada anak.

Dr Muzal Kadim Himawan Aulia Rahman, SpA (K) Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memaparkan bahwa paparan sinar UV yang cukup tinggi dapat menyebabkan risiko terutama pada anak. Salah satunya, anak rentan terkena dehidrasi.

“BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) mengumumkan bahwa paparan UV cukup tinggi itu bisa menyebabkan risiko terutama pada anak yang sering terpapar di luar ruangan. Ini menimbulkan dehidrasi yang berarti konsumsi airnya tidak banyak, jadi hati-hati juga bagi para orang tua itu untuk (risiko) dehidrasi,” jelas Himawan saat temu media virtual di Jakarta, Jumat (28/04/2023).

Ia juga menambahkan, dehidrasi pada anak akibat suhu panas dapat ditandai dengan beberapa gejala seperti demam, mulut dan lidah anak kering serta pada kondisi yang ekstrim warna urine anak menjadi lebih pekat.

“Apabila anak itu seperti kehausan, kalau ringan biasanya tidak masalah bisa diberikan pemberian cairan berupa minum tapi kalau berat seperti anak pingsan tidak sadar harus ditangani di rumah sakit apalagi ada gejala lain seperti muntah, dan diare,” tegas Himawan.

Selain dehidrasi, anak juga rentan mengalami mimisan saat suhu panas, terutama bagi anak yang pembuluh darahnya tipis karena dapat memicu pecahnya pembuluh darah di daerah hidung.

“Yang gejalanya mimisan kalau gitu jangan terlalu terpapar dengan suhu panas seperti saat ini,” jelasnya.

Masih menurut Himawan, antisipasi kepada orang tua untuk rutin mengoleskan tabir surya kepada anak untuk melindungi sinar UV yang tinggi saat berada di luar ruangan.

“Kalau tidak terpaksa jangan terlalu terpapar sinar matahari secara langsung apalagi di siang bolong. Kalau bisa diminimalisir juga, tetapi sinar matahari juga ada hal yang positif juga bisa merangsang pembentukan vitamin D di kulit, masih perlu juga (asalkan) tidak terlalu lama,” jelasnya.

Oleh karena itu, saat cuaca panas ekstrim seperti ini penting bagi para orang tua untuk penuhi kebutuhan cairan dan elektrolit anak secara cukup serta kebutuhan nutrisi bergizi tinggi protein hewani. Kemudian jangan lupa, penggunaan tabir surya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button