News

Ideologi Khilafah Subur di Mabar, Petrus Salahkan Polisi dan Jaksa

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus menyayangkan suburnya ideologi khilafah di Manggarai Barat (Mabar), NTT.

“Kita baca di media, tidak kurang dari 140 anggota Khilafatul Muslimin, diduga berada di tiga Kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Ini bikin kita miris,” ungkap Petrus kepada Inilah.com, Jakarta, Sabtu (23/7/2022).

Sebaran ideologi khilafah yang terlarang di Mabar, kata Petrus diperkuat pernyataan Kesbangpol NTT, John Oktavianus pada 11 Juli 2022. Bahwa, beberapa titik di beberapa Pulau di Mabar, NTT terdapat jaringan Khilafatul Muslimin.

“Membuktikan bahwa ideologi khilafah sebagai sebuah ideologi terlarang begitu mudahnya masuk dan tumbuh subur di Manggarai Barat. Ini membahayakan bagi Provinsi NTT dan bagi NKRI,” ungkapnya.

Dirinya mempertanyakan peran Polri, Kejaksaan dan unsur Forkompimda lainnya. Padahal, Kejaksaan punya tugas untuk mengawasi aliran yang sesat dan mengancam NKRI.

“Fakta yang terbantahkan, terdapat 140 siswa Khilafatul Muslimin di Labuan Bajo, Mabar, berarti ada pihak lain yang menyebarkan paham khilafah melalui Ormas Keagamaan Khilafatul Muslim, sebuah organisasi terlarang karena menyebarkan paham yang terlarang pula,” imbuhnya.

Keberadaan 140 siswa Khilafatul Muslimin di Labuqn Bajo, kata dia, berarti penyebaran paham atau ajaran yang bertentangan dengan sila-sila Pancasila, sudah bahkan sedang terjadi di NTT.

Menurut advokat senior ini, Pemprov NTT tidak boleh terkecoh dengan jumlah 140 anggota Khilafatul Muslim yang terdeteksi keberadaannya di Labuan Bajo. Termasuk pernyataan orang tua mereka yang mengaku tudak paham Khilafatul Muslim.

Selanjutnya, koordinator Pergerakan Advokat Nusantara ini, memnita seluruh pihak untuk mencermati pengakuan Ustaz Muktar Hadiyono. Bahwa kepengurusan ormas Khilafatul Muslimin terbentuk sampai ke tingkat desa dan kecamatan di wilayah Kabupaten Mabar, NTT.

“Ini fakta bahwa penyebaran paham khilafah terus berjalan tanpa hambatan, Polres Manggarai Barat dan Kejaksaan Negeri Mangarai Barat, ke mana,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button