Unggulan kedua Iga Swiatek kembali terhenti di tur timur tengah setelah dikejutkan petenis 17 tahun Mirra Andreeva, Kamis (20/2).
Dalam waktu 1 jam 36 menit, petenis 17 tahun asal Rusia itu menghentikan Swiatek lewat kemenangan meyakinkan 6-3, 6-3, setelah sebelumnya juga gagal bersinar di Qatar WTA 1000.
Andreeva, unggulan ke-12, kini menjadi pemain termuda yang mencatat lima kemenangan Top 10 sejak Nicole Vaidisova mengalahkan Elena Dementieva di Australia Terbuka 2007. Hasil ini juga menandai kemenangan keduanya atas petenis No. 2 Dunia, setelah mengalahkan Aryna Sabalenka di perempat final Roland Garros tahun lalu.
Andreeva melaju ke semifinal keduanya di level WTA 1000 atau lebih tinggi setelah Roland Garros 2024, dan semifinal kelima di level tur secara keseluruhan. Ia adalah pemain termuda yang mencapai empat besar di Dubai sejak turnamen tersebut dimulai pada tahun 2001. Andreeva akan berusaha mencapai final WTA keduanya (setelah gelar pertamanya di Iasi Juli lalu) melawan unggulan ke-6 Elena Rybakina atau pemain wild card Sofia Kenin.
Servis brilian Andreeva juga menjadi komponen penting dalam kemenangannya. Ia melepaskan total 10 ace, termasuk sepasang ace yang tidak membuat gugup saat ia melakukan servis untuk mengakhiri pertandingan. Secara total, ia hanya kehilangan sembilan poin setelah melakukan servis pertama.
Secara keseluruhan, kemampuan Andreeva untuk meningkatkan levelnya tidak mengorbankan tekanan berlebihan berbeda dengan Swiatek. Andreeva membukukan 18 pukulan winner tetapi hanya 13 kesalahan sendiri, tetapi 22 pukulan winner Swiatek diimbangi oleh 33 kesalahan sendiri. Sering kali, radar mantan petenis nomor 1 dunia itu meleset di saat-saat penting: ia dipatahkan pada set pertama karena kesalahan ganda, dan dua kali pada set kedua karena kesalahan backhand. Pukulan forehand yang melebar memastikan kemenangan bagi Andreeva.