Iga Swiatek tak Terbendung, Hattrick Gelar di Roland Garros


Iga Swiatek membuktikan diri sebagai petenis terhebat saat ini setelah tampil tanpa kesulitan memenangkan Grand Slam French Open keempatnya.

Jasmine Paolini yang jadi lawan di final, belum sanggup bahkan untuk sekedar mencuri satu set dari petenis Polandia tersebut.

Swiatek menang 6-2, 6-1 dalam waktu 69 menit untuk mengangkat kembali trofi French Open 2024.

Swiatek harus menghadapi kejutan dari Jasmine Paolini yang unggul lebih dulu pada kedudukan 2-1 di awal laga. Namun, petenis ranking satu dunia itu membalikkan keadaan dan sejak kedudukan 4-2 situasi menjadi searah untuk keunggulan Swiatek.

Set kedua semakin mudah untuk Swiatek setelah berhasil unggul 5-0. Paolini yang jadi unggulan ke-12 turnamen hanya mampu mencuri satu poin berikutnya, sebelum Swiatek menutup laga dengan kemenangan meyakinkan.

Pukulan Paolini yang keluar lapangan dalam kedudukan 40-30 untuk Iga di gim ketujuh memastikan petenis 23 tahun itu menjadi juara.

Swiatek sukses merebut trofi keempatnya dalam lima tahun di Roland Garros, atau ketiga secara beruntun sejak 2022. Hanya Monica Seles (1990-1992) dan Justine Henin (2005-2007) yang pernah melakukan hal serupa sejak era Open dimulai pada 1968. Satu grand slam lain diraih di US Open pada 2022.

Ia kini hanya berjarak tiga trofi dari Chris Evert yang sejauh ini masih menjadi pemilik gelar juara terbanyak di French Open. Legenda tenis Amerika Serikat itu pula yang memberi trofi juara pada Iga, pemain termuda yang sukses meraih empat gelar di turnamen tanah liat tersebut.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mensukseskan turnamen ini, seperti yang dikatakan Jasmine. Saya suka tempat ini, saya menunggu setiap tahun untuk kembali ke sini,” ujar Iga membuka pidato juara, seperti dikutip The Guardian.

“Saya hampir tersingkir dari turnamen ini pada putaran kedua (melawan Naomi Osaka), jadi terima kasih telah mendukung saya, ini merupakan turnamen yang sangat emosional,” sambungnya.