Market

IHSG Longsor Gara-gara Sentimen Perlambatan Ekonomi China

Pada akhir perdagangan sesi pertama Senin (17/1/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak berkutik di zona merah seiring negatifnya sentimen dari perlambatan ekonomi China. Namun, tiga saham justru mendapat rekomendasi positif untuk sesi kedua.

Di sesi pertama, IHSG ditutup melemah 0,56% ke level 6.655,83. Investor asing pada perdagangan hari ini  tercatat melakukan net buy hingga Rp192,46 miliar di pasar reguler.

Adapun 5 saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBRI, ARTO, BBNI, BMRI dan ADRO. Sedangkan 5 saham yang ramai dijual asing adalah SMGR, ASII, ICBP, BUMI dan AKRA.

Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS siang ini ditutup melemah ke level 14.319 dibandingkan hari sebelumnya di level 14.295. Sementara yield Surat Utang Negara (tenor 10 tahun) ditutup naik ke level 6.474% dari 6,402% pada hari sebelumnya.

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, IHSG pada perdagangan sesi pertama hari ini terlihat memulai pekan ini dengan posisi negative. IHSG terlihat ditutup melemah setelah sempat dibuka dalam kondisi menguat.

“Pelemahan IHSG kali ini tampaknya dipengaruhi oleh kombinasi kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi China yang terlihat melambat di kuartal IV 2021 dari kuartal sebelumnya serta tren kasus positif Covid-19 Omicron di Indonesia yang terlihat masih terus mengalami peningkatan,” kata Hendry dalam riset dikutip Senin (17/1/2022).

Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV-2021 China berdasarkan data dari Biro Statistik China yang dirilis hari ini tercatat berada di angka 4% yoy. Angka ini lebih baik dari konsensus Reuters yang memprediksi tumbuh hanya 3,6% yoy.

“Meski lebih baik dari konsensus, angka 4% yoy tersebut masih terhitung melambat jika dibandingkan pertumbuhan PDB di kuartal III 2021 yang berada di angka 4,9% yoy,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, penjualan ritel China di bulan Desember 2021 juga hanya tercatat 1,7% atau jauh di bawah ekspektasi pasar yang berada di angka 3.7%.

“Berdasarkan kondisi yang ada tersebut, IHSG kami perkirakan berpeluang untuk melanjutkan tren pelemahannya pada perdagangan sesi kedua di mana IHSG kami perkirakan berpeluang untuk menguji level support 6.647,” papar Hendry.

Hendry pun menyodorkan tiga saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pelaku pasar di sesi kedua. Saham-saham tersebut adalah:

  1. Saham PT Link Net Tbk (LINK)

“LINK kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika LINK mampu terus bergerak di atas level support kritikal 4.050,” tuturnya.

Secara teknikal, support saham LINK berada di 4.050 dan resistance 4.380. Rekomendasi speculative buy untuk LINK di level 4.120-4.180.

  1. Saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)

“ASSA kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika ASSA mampu terus bergerak di atas level support kritikal 3.430,” ucapnya.

Secara teknikal, support saham ASSA berada di 3.430 dan resistance di 3.700. Rekomendasi speculative buy untuk ASSA di level 3.460-3.500.

  1. Saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)

“SMDR kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika SMDR mampu terus bergerak di atas level support kritikal 995,” papar Hendry.

Secara teknikal, support berada di 995 dan resistance 1.145. Rekomendasi speculative buy untuk SMDR di level 1.015-1.030.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button