Market

IHSG Terkurung di Zona Merah, Pelaku Pasar Antisipasi Rapat The Fed Besok dan Lusa

Hingga penutupan sore nanti, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan pelemahan. Selain faktor penurunan tajam bursa AS, pasar juga mengantisipasi pertemuan Bank Sentral AS besok dan lusa.

Pada akhir perdagangan sesi pertama Senin (24/1/2022), IHSG ditutup melemah 0,95% ke level 6.662,67. Investor asing pada perdagangan hari ini  tercatat melakukan net sell hingga Rp61,17 miliar di pasar reguler.

Adapun 5 saham yang paling banyak dibeli asing adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Astra International Tbk (ASII), PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Sedangkan 5 saham yang ramai dijual asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS siang ini ditutup menguat ke level 14.325 dibandingkan hari sebelumnya di level 14,335. Sementara yield Surat Utang Negara (tenor 10 tahun) ditutup naik ke level 6,512% dari 6,425% pada hari sebelumnya.

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, IHSG pada perdagangan sesi pertama di awal pekan ini terlihat bergerak negatif. “IHSG terlihat melemah sejalan dengan tren pelemahan yang juga terlihat pada mayoritas indeks utama di Asia,” katanya dalam riset dikutip Senin (24/1/2022).

Pelemahan tersebut, kata dia, merespons pelemahan signifikan bursa AS akhir pekan lalu. Selan itu, pasar menanti hasil pertemuan dua hari The Fed yang akan dimulai besok hingga Rabu.

“Dengan kondisi inflasi AS yang masih cenderung berada dalam tren naik, besar kemungkinan The Fed kembali menjalankan kebijakan tapering-nya dan dibarengi dengan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan pertamanya tahun ini,” ungkap Hendry.

Selain sentimen negatif dari eksternal, lanjut dia, pergerakan IHSG dibebani oleh perkembangan kasus infeksi harian Covid-19 yang meningkat hampir 18 kali sejak awal tahun. “Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan kasus konfirmasi Omicron yang terus meningkat di Indonesia,” ucapnya tandas.

Hingga saat ini, secara kumulatif tercatat ada 1.161 kasus konfirmasi Omicron telah ditemukan di Indonesia.

Mengacu pada perkembangan deretan sentimen negatif yang ada, dia memperkirakan IHSG melanjutkan tren pelemahannya di perdagangan sesi kedua. “Potensi level support bagi IHSG di sesi kedua nanti kami perkirakan akan berada di level 6.662,” tuturnya.

Di atas semua itu, Hendry menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal dalam bertransaksi saham di sesi kedua. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)

“Saham HEAL kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika HEAL mampu terus bergerak di atas level support kritikal 1.120,” ujarnya.

Secara teknikal, support saham ini berada di 1.120 dan resistance di 1,200. Rekomendasi speculative buy untuk HEAL di level 1.135-1.150.

  1. PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP)

“Saham BABP kami perkirakan berpeluang untuk begerak dalam tren menguat terutama jika BABP mampu terus bergerak di atas level support kritikal 170,” tuturnya.

Secara teknikal, support berada di 170 dan resistance di 204. Rekomendasi speculative buy untuk BABP di level 172-179.

  1. PT MNC Investama Tbk (BHIT)

“Saham BHIT kami perkirakan masih berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika BHIT mampu terus bergerak di atas level support kritikal 56,” ucap Hendry.

Secara teknikal, support berada di 56 dan resistance di 63. Rekomendasi speculative buy untuk BHIT di level 58-60.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button