IKN Proyek Ambisius, Jatam: Duit Rp72 Triliun Dipakai untuk Gilas Rakyat


Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimatan Timur (Kaltim), Mareta Sari menyampaikan pesan menohok ke Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). Ia protes duit negara Rp72,2 triliun dihamburkan untuk membangun proyek ambisius Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Suara wanita bertopi putih merah muda ini hampir habis karena berteriak-teriak, bersama teman-teman aktivis lainya sempat diusir ketika berorasi di depan kantor OIKN Balikpapan.

“Kita menyaksikan bagaimana negara melalu representasi OIKN mengeser posisi penyampaian pendat kita dari depan gedung ke pinggir jalan. Padahal, Rp72 triliun milik rakyat melalui APBN digunakan untuk membiayai orang-orang tersebut,” ujar Mareta meluapkan kekesalannya, di depan gerbang Kawasan Apartemen Pantai Mentari (PMC) dekat Kantor OIKN Balikpapan, Kamis (15/8/2024).

Mareta  pun terus berorasi walaupun badannya sudah kuyup diguyur air hujan. Ia mengatakan, tidak semestinya uang pajak rakyat digunakan untuk proyek tak berguna dan tanpa ada transparansi oleh pemerintah.

“Uang itu dari pajak rakyat, yang dari petani, dari nelayan, perempuan, yang digunakan untuk mebiayai orang tersebut. Pajak-pajak kita secara tidak berguna tidak di informasikan kepada kita,” katanya.

Ia merasa miris, megaproyek dambaan Jokowi justru membuat masyarakat kecil sekitar Penajam Paser Utara itu terusir dari kampung sendiri dengan hati yang teriris-iris.

“Mega proyek besar, menggusur terus menggilas yang menyingkirkan masyarakat adat dan tidak melindung masyarakat Indonesia secara keseluruhan, karena terbukti proyek itu menghancurkan orang-orang lain,” tuturnya.

Merita bersama rekan-rekan aktivis di Kaltim persembahkan sebuah penghargaan kepada rezim pemerintah Presiden Jokowi dan jajaran OIKN sebagai bentuk sindiran. Mereka serahkan, plakat berbentuk miniatur sekop ekskavator berwarna kuning bertuliskan OIKN. Pemain terbaik: perampasan ruang hidup”

“Hari ini bayangkan 17 Agustus, perlombaan-perlombaan terus memberikan hadiah kepada pemenangnya agar pada kesempatan hari ini kita memberikan penghargaan sederhana sebuah karya kami buat, tidak pakai APBN negara tentu saja,” ujarnya

Penghargaan itu diberikan langsung kepada Direktur Ketentraman dan Ketertiban Umum OIKN Fransiscus Barung Mangera dari Mareta secara simbolis. Serta dua buku laporan observasi dari Jatam terkait proyek pembangunan IKN .

“Ini ada dua buku, lembar fakta dan laporan masyarakat sipil tentang daya rusak pembangunan Ibu Kota Nusantara,” ucap Merita kepada Fransiscus.