Ketua KPK sementara, Nawawi Pomolango menilai kinerja lembaga yang ia pimpin dalam memberantas korupsi berada di skor angka 4-5 dari skala angka 10.
Nawawi mengatakan, hal ini berkaca dari survei Litbang Kompas. Dimana, jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas pada 20-22 Mei 2024 menunjukkan, 41,3 persen responden tidak puas dengan kinerja KPK.
“Saya ikutan Litbang Kompas aja barang kali, ada disekitar 4-5,” ujar Nawawi dalam acara diskusi publik bertajuk “Konflik Kepentingan sebagai Pintu Masuk Korupsi”, di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2024).
Ia lantas ikut menyindir indeks persepsi korupsi di Indonesia yang kini berada di angka 34 dari skala 100.
“Tidak mengenai soal kinerja saja, tapi kondisi pemberantasan korupsi di negeri ini ada di level 34,” ucap Nawawi.
Sementara itu, Peneliti Indonesia Corruption Watch Almas Sjafrina memberikan penilaian kinerja KPK berada di angka 2,5 di skala 10. Ia memberikan penilaian rendah setelah melihat pemberitaan kasus pungli di Rutan KPK dengan total Rp6,3 miliar.
“Membaca berita ada pungli di rutan KPK 6 miliar lebih ya pak (Nawawi). Jadi sepertinya kalau ditanya berapa kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia dan kinerja KPK rasanya satu paket 2,5 ya,” tuturnya.
Sedangkan paling parah, penilaian dari Pakar Hukum Tata Negara, Zainal Arifin Mochtar (Uceng). Ia memberikan penilaian minus pada lima tahun terakhir dibandingkan awal KPK berdiri pada tahun 2022.
“Kalau kinerja KPK sebenarnya pemberantasan, kalau kita lihat ya angka indeks persepsi korupsi kita itu naik semenjak KPK ada. Tinggi banget naiknya. Berarti saya kira 5 tahun belakangan juga minus,” tuturnya.