Market

Ikuti Menteri Etho Majukan UMKM, Semen Indonesia Jalankan Rumah BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir (Etho) mendorong peran BUMN dalam membesarkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengan (UMKM). Pelan tapi pasti, seluruh BUMN melakukannnya dan berhasil.

Termasuk PT Semen Indonesia (Persero/SIG) Tbk yang melakukan pemberdayaan UMKM, melibatkan seluruh unit usahanya. Salah satu yang menonjol adalah program Rumah BUMN di sejumlah daerah. Yakni Rumah Batubaraja dan Rumah Rembang sukses mendorong membesarnya UMKM. Dan, masih banyak lagi,” papar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, Jakarta, Sabtu (11/3/2023).

Selanjutnya dia menyebut kisah sukses Mulitina Tumini, pembuat keripik Macho Eliza adal Pekalongan yang menjadi salah satu UMKM sukses binaan Semen Baturaja, Palembang. “Pemberdayaan UMKM oleh SIG dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan meningkatkan kapasitas dan produktivitas UMKM, serta melalui pendirian Rumah BUMN di sejumlah daerah, seperti Rumah BUMN Rembang, Rumah BUMN Surabaya, hingga Rumah BUMN Baturaja. SIG berkomitmen untuk terus mendorong UMKM agar naik kelas sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu penghasil devisa bagi daerah dan juga nasional,” kata Vita.

Asal tahu saja, Mulitina Tumini (63), memulai usaha Keripik Macho Eliza berbekal modal awal Rp500 ribu pada 2008.

Kini, dia menjadi pengusaha makanan ringan dengan merek Keripik Macho Eliza yang merupakan UMKM binaan dari Semen Baturaja asal Palembang.

Ia menceritakan beratnya usaha yang dulu dirintis hanya menggunakan kompor minyak dan wajan kecil, sehingga hanya mampu memproduksi 1 kg atau 10 bungkus keripik per hari. Proses pemasarannya juga dilakukan sendiri dari warung ke warung. “Salah satu keistimewaan Keripik Macho yang saya produksi adalah bahan baku yang digunakan itu macho (sejenis ikan teri) yang hanya bisa didapat di Palembang. Sehingga memiliki rasa gurih yang khas,” kata Mulitina.

Pada 2017, bisnis Tumini sempat macet karena terkendala modal. Dia mengaku, ketiadaan modal yang dibarengi dengan kenaikan harga bahan baku membuatnya tidak menyanggupi pesanan dari para pelanggan. Padahal saat itu, banyak yang mengaku suka dengan Keripik Macho buatannya karena rasanya enak.

“Dulu ada yang pesan 100 bungkus, tapi saya tidak menyanggupi. Sampai akhirnya saya dapat informasi tentang Rumah Kreatif BUMN (RKB) Baturaja yang saat ini menjadi Rumah BUMN Baturaja. Saya menceritakan kesulitan usaha yang saya alami. Awalnya saya hanya berharap bisa dapat bantuan pinjaman Rp5 juta – Rp10 juta. Setelah dilakukan survei pada tahun 2017, usaha saya dinilai berpotensi dan akhirnya saya mendapat pinjaman Rp50 juta,” ujar Mulitina.

Berkat pinjaman modal dari Rumah BUMN Baturaja itu, Mulitina bisa kembali menjalankan usaha, bahkan meraih sukses melakukan pengembangan usaha. Selain memproduksi Keripik Macho, bersama 3 orang rekannya, kini Mulitina Tumini juga memproduksi stik bawang, emping ubi, sale pisang, kopi bubuk, wedang jahe, lempok, hingga abon ikan patin.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button