Ototekno

Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Penghancur Bintang Terdekat dengan Bumi

Sebuah lubang hitam supermasif di galaksi NGC 7392 merobek bintang menjadi serpihan, dan kilatan cahaya dari peristiwa tersebut baru saja ditemukan oleh para astronom dalam data mereka. Peristiwa yang terjadi ini disebut peristiwa gangguan pasang surut (TDE), di mana bintang tercabik oleh tarikan gravitasi lubang hitam yang sangat besar. Penemuan ini merupakan contoh TDE terdekat yang pernah ditemukan dan telah dipublikasikan pada 28 April di The Astrophysical Journal Letters.

Lubang hitam yang lapar ini berjarak sekitar 137 juta tahun cahaya dari Bumi atau 35 juta kali lebih jauh dari Proxima Centauri, bintang terdekat dari matahari kita. Meski terdengar jauh, para astronom baru mengamati sekitar 100 peristiwa semacam ini, dan TDE ini empat kali lebih dekat daripada pemegang gelar “TDE terdekat ke Bumi” sebelumnya. Ilmuwan menemukan TDE ini dalam inframerah, berbeda dari deteksi TDE konvensional yang biasanya ditemukan dalam sinar-X, ultraviolet, dan cahaya tampak.

Christos Panagiotou, astronom di Massachusetts Institute of Technology dan penulis utama dalam penelitian ini, mengatakan bahwa temuan TDE terdekat ini mengindikasikan bahwa ada banyak peristiwa semacam ini yang belum terdeteksi oleh metode tradisional. Ia menyarankan mencari TDE dalam inframerah untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang lubang hitam dan galaksi tempat mereka berada.

“Jadi, kita harus mencoba menemukan ini dalam inframerah jika kita menginginkan gambaran lengkap tentang lubang hitam dan galaksi induknya,” katanya mengutip laman livescience, Rabu (3/5/2023)

Setelah menemukan TDE di teleskop luar angkasa NEOWISE, Panagiotou dan rekan-rekannya menggali lebih dalam data dari berbagai observatorium dan teleskop luar angkasa lainnya untuk mengungkap lebih banyak informasi tentang lubang hitam supermasif di NGC 7392. Mereka ingin memecahkan misteri mengapa TDE ini hanya muncul dalam inframerah, bukan dalam panjang gelombang yang lebih energik seperti yang lain.

TDE yang sebelumnya ditemukan sebagian besar muncul di galaksi hijau yang tidak menciptakan banyak bintang seperti galaksi biru yang lebih aktif. Namun, NGC 7392 merupakan galaksi biru yang melahirkan banyak bintang baru dan menciptakan banyak debu. Debu ini dapat menyembunyikan pusat galaksi, tempat lubang hitam supermasif berada, dalam cahaya tampak dan ultraviolet. Namun, cahaya inframerah memungkinkan astronom untuk melihat melalui debu tersebut.

Temuan ini menyarankan bahwa astronom harus mencari TDE dalam cahaya inframerah juga. Suvi Gezari, astronom di Space Telescope Science Institute yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa dengan mencari TDE dalam inframerah, para ilmuwan akan semakin dekat untuk memahami bagaimana lubang hitam mengonsumsi bintang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button