News

In Memoriam Tjahjo Kumolo, Dekat dengan Wartawan Senang Dipanggil Mas

Jumat, 01 Jul 2022 – 17:06 WIB

Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia - inilah.com

Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia

Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) (2014-2019) dan Menpan RB (2019-2022) meninggal dunia pukul 11.10 WIB di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakpus, pada Jumat (1/7/2022). Politisi tulen itu sebelumnya dikabarkan menjalani perawatan intensif akibat infeksi paru-paru hingga jabatannya digantikan Menko Polhukam Mahfud MD sebagai menteri ad interim.

Desas-desus Tjahjo menderita sakit sudah berhembus sejak pelaksanaan Rakernas PDI Perjuangan (PDIP) pada 21-23 Juni yang lalu. Selaku kader yang menjadi anggota kabinet, Tjahjo tidak hadir rakernas. Belakangan politisi PDIP dan Humas Kempan RB membenarkan sosok kelahiran Solo, 1 Desember 1957, menderita sakit namun tidak dijelaskan penyakit serta rumah sakit yang merawatnya.

Memulai karier politik lewat organisasi binaan Golkar, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), hingga menjabat ketua umum (ketum), secara mengejutkan Tjahjo meninggalkan Golkar, organisasi yang membesarkannya selama 10 tahun untuk berlabuh ke PDIP pada 1998. Secara mengejutkan pula Tjahjo ditunjuk Ketum Megawati Soekarnoputri menjabat Sekjen PDIP menggantikan Pramono Anung pada 2010.

Sebagai anggota DPR enam periode yang juga menjabat sekjen partai oposisi, banyak wartawan menunggu pernyataannya menyikapi kinerja pemerintahan Presiden SBY. Rupanya Tjahjo tergolong politisi yang tidak pelit bicara dan bisa menjawab telepon wartawan yang menghubunginya saat malam hari.

“Saya lebih senang pakai Nokia Komunikator,” kata Tjahjo suatu ketika, menyikapi gandrungnya ponsel pintar BlackBerry yang mulai banyak digunakan wartawan. “Lebih bandel ini,” lanjutnya seraya mengangkat komunikator miliknya.

Kedekatan Tjahjo dengan wartawan juga ditunjukkan ketika mengajak media ikut agenda kerja PDIP. Di atas pesawat, Tjahjo tidak sungkan mendatangi kursi wartawan untuk berdialog ngalor-ngidul, dengan posisi berdiri. Geser ke kanan dan kiri ketika ada orang yang mau melalui koridor. Terkadang dia memberi insight soal sikap PDIP dalam memenangi pilkada termasuk strategi menghadapi Pemilu 2014.

Lebih dari itu, Tjahjo tergolong politisi yang tidak sungkan menunjukkan ekspresinya kepada media. Ketika Taufik Kiemas berpulang pada 2013 silam, nampaknya hanya Tjahjo yang berani direkam kamera memberi keterangan pers sambil termehek-mehek. Dia menangis. Kontras dari perawakan serta gaya bicara yang tegas dan lugas seperti biasanya.

Naiknya pamor Jokowi rupanya tidak disia-siakan PDIP hingga berani mencapreskan Gubernur DKI itu. Koalisi PDIP menang Pemilu 2014. Sebagai sekjen, dapat dipastikan Tjahjo menjabat menteri. Namun lagi-lagi terjadi kejutan, lama memelototi pertahanan-keamanan dan intelijen rupanya Tjahjo diplot menjabat Mendagri.

Petinggi Kemendagri dan wartawan yang pos di sana pernah dibuat keder. Kali pertama menteri mendatangi wartawan untuk makan bersama di kantin dagri yang isinya staf biasa, sopir dan wartawan. Tjahjo tidak menutup diri dari media, malahan bisa ditanyai melalui aplikasi pertukaran pesan.

Menjabat Mendagri, Tjahjo kerap ditanyai soal banyaknya kepala daerah yang jadi pesakitan di KPK dan penunjukkan Pj Kepala Daerah yang menjadi kontroversi hingga kini. Suatu ketika, dia menunjukkan ketidaknyamanannya menjadi birokrat. Dia minta untuk tidak dipanggil menteri, apalagi dipanggil pak menteri. “Panggil mas saja,” tuturnya.

Kemenangan Jokowi pada Pemilu 2019, turut melanggengkan Tjahjo sebagai anggota kabinet untuk periode kedua. Kali ini Tjahjo menjabat Menpan RB. Jauh dari isu seksi, jarang muncul di media kecuali membahas persoalan terkait seleksi ASN. Ketika pandemi COVID-19 merebak, Tjahjo menerapkan aturan kerja dari rumah bagi ASN. Dia merujuk cara kerja wartawan yang fleksibel sebagai contohnya.

Kali ini Tjahjo lebih banyak berbicara kepada media melalui siaran pers kementerian. Dia mengapresiasi kinerja Polri yang mengungkap praktik curang seleksi ASN dan tidak menutup-nutupi adanya keterlibatan orang dalam. Ketika muncul fenomena ASN banyak mengundurkan diri pada medio Mei yang lalu, Tjahjo turut bersikap.

Bersama Tim Panselnas, BKN dan instansi terkait, Tjahjo mengaku bakal menerapkan sanksi tegas kepada ASN yang mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus. Menurutnya sanksi ini penting untuk mencegah kerugian negara sekaligus memberi efek jera. “Kalau mau (gaji yang) lebih, ya bisnis saja,” kata Tjahjo.

Kini politisi yang memiliki gaya khas itu berpulang. Informasi yang beredar menyebutkan, Tjahjo sudah menjalani perawatan di rumah sakit sejak awal Juni. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan kadernya untuk mengibarkan bendera banteng setengah tiang pada kantor-kantor partai sebagai bentuk penghormatan.

Selamat jalan Mas Tjahjo…

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button