Founder sekaligus Peneliti Utama Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyatakan elektabilitas paslon Pilgub Jatim Khofifah Indar Prawansa-Emil Dardak masih unggul dibanding calon lainnya.
Survei yang dilakukan 9-14 September 2024 untuk Pilgub Jatim 2024 itu, Khofifah-Kang Emil meraih elektabilitas 61,2 persen. Disusul pasangan Tri Rismaharini (Risma)-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) 26 persen, terakhir Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim 2,2 persen.
“Di antara dua rival Khofifah, Risma relatif punya peluang untuk menyaingi Khofifah,” ujarnya dalam rilis temuan survei bertajuk ‘Survei Terkini Jatim: Tiga Srikandi Berebut Grahadi’, seperti dikutip Inilahjateng,Minggu (29/7/2024).
Sedangkan untuk Luluk yang masih berada di urutan buncit, menurutnya masih perlu meningkatkan tingkat keterkenalannya di kalangan masyarakat.
Ia juga menyatakan Risma masih berpeluang mengejar Khofifah, karena sudah memiliki investasi sosial dan elektoral sejak lama yakni sebagai Wali Kota Surabaya dua periode dan MenteriSosial.
Sementara itu, untuk alasan memilih calon, Khofifah banyak dipilih sebanyak 20,4 persen karena dinilai sudah ada bukti nyata dari hasil kerjanya.
Sedangkan 32,8 persen masyarakat memilih Risma karena dinilai tegas atau berwibawa. “Mbak Risma ini punya keunggulan di karakter. Perhatian dengan rakyat juga Risma sedikit unggul 16,9 persen sedangkan Khofifah 12,2 persen,” tutur Burhanuddin.
Tak hanya itu, menurut temuan surveinya sebanyak 33,1 persen warga Jatim belum mengenal Luluk. Hal ini, lanjut Burhanuddin, bisa saja karena Luluk lebih aktif di DPR.
“Padahal kita tahu bahwa dalam konteks government, pembuatan Undang-Undang juga menentukan sukses atau tidaknya sebuah policy,” kata dia.
Sebagai informasi, survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.000 orang. Tingkat margin of error lebih kurang 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dan wawancara dilakukan secara tatap muka.