Pendiri dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebutkan Dedi Mulyadi menjadi tokoh paling unggul di Pilgub Jawa Barat 2024, pada simulasi semi terbuka terhadap 8 nama calon dalam rilis survei periode 2-8 September terhadap 1.200 sampel.
“(Elektabilitas) Dedi Mulyadi di survei bulan Juli 32,3 persen sekarang melonjak menjadi 74 persen. Ahmad Syaikhu ada kenaikan juga lumayan di Juli 1,5 persen lalu di September menjadi 10,2 persen. Acep Adang 1,9 persen, Jeje Wiradinata 1,9 persen, Ilham Akbar Habibie 1,2 persen,” kata Burhanuddin secara virtual dalam diskusi bertajuk ‘Peta Elektoral Terkini Pilkada Jawa Barat’, Kamis (12/9/2024).
“Lagi-lagi dari data ini kita bisa simpulkan untuk sementara basis pemilih Ridwan Kamil banyak yang lari ke Dedi Mulyadi, sebagian juga ke Ahmad Syaikhu,” sambungnya.
Sementara pada simulasi empat nama khusus posisi cagub, elektabilitas Dedi unggul telak di 77,3 persen. Kemudian Ahmad Syaikhu di peringkat kedua meraih 10,8 persen, Acep Adang Ruhiat 2,2 persen, dan Jeje Wiradinata 2,1 persen.
“Jadi memang tidak terlalu kompetitif sejauh ini dan tentu ada banyak pertanyaan kenapa Syaikhu baru 10,8 persen, salah satunya karena faktor popularitasnya yang sangat kurang,” jelas dia.
Selain itu, beberapa alasan responden memilih beberapa nama tersebut, sebanyak 42,6 persen memilih karena calon tersebut perhatian pada rakyat.
“Dari 42,6 persen baseline warga Jabar yang memilih cagub karena faktor perhatian sama rakyat, itu paling didominasi oleh pemilih Dedi Mulyadi. Jadi kekuatan Dedi di sini, mungkin karena orangnya rajin muter ke seluruh wilayah di Jabar atau mungkin karena lawannya belum memanaskan mesin,” kata Burhanuddin.
Belum lagi, lanjut dia, Dedi sudah memiliki jejak elektoral yang cukup panjang, seperti maju sebagai cawagub di Pilkada Jabar 2018, menjadi bupati Purwakarta selama dua periode, serta maju sebagai caleg terpilih dari Partai Golkar dan kini Gerindra.
Faktor responden memilih kandidat lainnya, yaitu sebanyak 16,1 persen belum tahu akan adanya calon lain. Hal ini banyak ditujukan untuk Acep Adang 29,1 persen dan Jeje Wiradinata 20 persen.
“Sementara pemilih Ahmad Syaikhu, faktornya karena berasal dari partai yang didukung responden,” ungkap Burhanuddin.
Sebagai informasi, survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka, menggunakan metode simple random sampling. Margin of error plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.