Market

Indonesia Kekurangan SDM yang Paham Ekonomi Syariah

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Indonesia masih kekurangan sumber daya manuasia atau SDM yang memahami ekonomi dan keuangan syariah. Padahal Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan bisnis dan ekonomi syariah.

Ma’ruf Amin mengatakan SDM yang ahli di bidang syariah akan dapat memajukan industri syariah antara lain melalui penciptaan produk inovatif dan perluasan pangsa pasar baru. SDM juga menjadi faktor pertama dalam mengoptimalkan industri syariah.

“Sebagai upaya optimalisasi performa industri keuangan syariah, industri asuransi syariah dan keberlanjutannya, ada beberapa faktor kunci yang harus dipenuhi,” kata Ma’ruf di Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Dia mengatakan, faktor pertama dalam industri syariah adalah terus menjaga nilai syariah dalam menjalankan bisnis. Hal ini demi menjaga kepercayaan sekaligus meningkatkan keyakinan publik akan keunggulan produk-produk jasa keuangan syariah.

“Kita bersyukur karena produk-produk keuangan syariah telah menarik konsumen, terlepas dari agama dan keyakinannya. Namun kita belum bisa berpuas diri, karena kesadaran publik akan manfaat produk keuangan syariah secara global masih terbilang rendah. Masih banyak peluang mendorong pertumbuhan sektor ini,” ujarnya.

Selain itu faktor ketiga dalam industri ini adalah pemanfaatan instrumen investasi yang bersifat produktif. Wapres menyampaikan, langkah ini membutuhkan kejelian untuk melihat potensi industri-industri syariah lain.

Selanjutnya, faktor keempat adalah pemanfaatan teknologi digital yang telah menjadi keniscayaan, agar layanan sektor keuangan dan asuransi dapat lebih cepat, mudah dan murah sekaligus mampu menggaet konsumen dari generasi milenial dan generasi Z.

“Terlebih di masa depan nasabah asuransi, baik individu maupun bisnis, akan semakin mengharapkan layanan yang personal dan mudah menyesuaikan dengan kebutuhan,” jelas Wapres.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button