Ototekno

Indonesia Ketinggalan Soal Akses 5G, Pengamat: Harus Ada Perhatian

Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menanggapi hasil studi Opensignal mengenai kecepatan 5G di seluruh dunia dimana hasil ini memperlihatkan jika Indonesia masih tertinggal soal akses kecepatan bahkan untuk ranah kawasan Asia tenggara. Menurutnya hal ini bisa lebih diperhatikan untuk meningkatkan kecepatan broadband tanah air.

“Memang kita masih tertinggal bahkan dibanding negara asia tenggara lainnya, semoga ini jadi perhatian kita semua untuk meningkatkan kecepatan broadband kita,” ujar Heru kepada Inilah.com, Jumat (04/02).

Meski begitu Heru berpendapat kecepatan atau broadband hanya sekedar alat yang terpenting kehadiran 5G akan membantu percepatan transformasi digital untuk masyarakat.

Infrastruktur 5G akan membuat laju pengiriman, penerimaan, dan pertukaran data menjadi lebih masif dibandingkan dengan 4G, sehingga dapat tercipta maha data. Data-data yang terkumpul tersebut kemudian dianalisis dan melahirkan solusi berbasis kecerdasan buatan.

“Tujuannya adalah masyarakat menanfaatkan sebesar sebesar kemajuan digital untuk peningkatan kesejahteraan, lebih cerdas dan sehat,” Kata Heru.

Diketahui sebelumnya menurut laporan Opensignal perihal pemanfaatan teknologi 5G Korea Selatan masih mempertahankan predikat sebagai negara dengan kecepatan unduhan tercepat dengan jaringan 5G, dengan kecepatan rata-rata 423,8 Mbps. Sayangnya dari data yang diungkap Opensignal tidak menyebutkan kecepatan internet 5G di Indonesia.

Namun dari berdasarkan paparan sejumlah operator yang telah komersial internet 5G Indonesia ternyata masih jauh dari angka yang ideal. Kecepatan internet 5G di Indonesia baru hanya mencapai kisaran rata-rata 120 Mbps.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button