Market

Indonesia Masih Impor Kantong Darah, Rieke ‘Sentil’ Menteri Erick

Menteri BUMN Erick Thohir kena kritik terkait ketergantungan Indonesia terhadap kantong darah impor. Seharusnya BUMN farmasi bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

Anggota Komisi VI DPR, Rieke Diah Pitaloka mengungkap importasi kantong darah yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Asalkan, BUMN farmasi jeli dalam melihat potensi pasar. “BUMN Farmasi menurut saya sanggup. Masa kantong darah saja impor 100%,” kata Rieke, dikutip Kamis (8/9/2022).

Selanjutnya, kader PDIP ini mengungkapkan, industri kantong darah yang diimpor paling murah Rp250 ribu. Di mana kebutuhan kantong darah secara nasional mencapai 50 juta kantong. “Ini cukup memberatkan, harapannya ada penugasan khusus terhadap pengembangan industri kantong darah karena ini penting sekali,” tuturnya.

Sebenarnya, kata Rieke, usul pembentukan industri kantong darah sudah disampaikan lama kepada Kementerian BUMN. Namun jawaban Kementerian BUMN tidak memuaskan karena bukan prioritas.

“Jawaban BUMN prinsipnya mendukung. Namun belum jadi priortas mengingat berdasarkan informasi sedang dikembangkan oleh pihak swasta,” tuturnya.

Sejatinya, sempat ada wacana untuk membangun industri kantung darah beberapa tahun silam. Bahkan pada 2014, sudah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan industri kantung darah di Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi.

Hanya saja, pembangunan pabrik yang bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan ini tidak berlanjut hingga kini. Padahal, kebutuhan kantung darah di tanah air terbilang tinggi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button