Arena

Indonesia vs Filipina: Lihat Head to Head dan Kondisi Lapangan, Garuda Bisa Terjungkal

Timnas Indonesia bakal melakoni laga penentuan melawan Filipina di penyisihan Grup A Piala AFF 2022, Senin (2/1/2023) malam nanti.

Meski di atas kertas dan secara pengalaman jauh di atas, Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan perlu was-was jika melihat rekor pertemuan serta kondisi lapangan untuk pertandingan.

Skuad Garuda terakhir menang atas Filipina tahun 2010 atau 12 tahun lalu. Kemenangan terakhir Timnas Indonesia atas Filipina terjadi pada semifinal leg kedua Piala AFF 2010.

Sementara dalam tiga pertemuan setelah itu, Timnas Indonesia puasa kemenangan. Bahkan Garuda kalah 0-4 dari Filipina pada Piala AFF 2014, main imbang 2-2 pada Piala AFF 2016, dan imbang lagi dengan skor 0-0 pada Piala AFF 2018.

Selain urusan head to head, persoalan lapangan juga jadi perhatian Shin Tae-yong. Bermain di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina dengan rumput sintesis, membuat pemain harus ekstra hati-hati jika tidak ingin cedera.

“Saya memotivasi pemain agar bisa mencetak gol begitu mendapatkan peluang. Namun, karena bermain di lapangan sintetis, kami harus fokus dan hati-hati agar tidak cedera,” ujar Shin dalam konferensi pers sebelum pertandingan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Minggu (1/1/2023).

“Untuk mencetak banyak gol, pemain harus bekerja maksimal di lapangan. Akan tetapi, kadang keberuntungan juga berperan. Kami pun mesti melihat hasil pertandingan Thailand melawan Kamboja,” sambungnya.

Indonesia bisa sedikit lega dalam pertandingan nanti, sebab sang lawan tak punya target setelah sudah dipastikan tidak bisa lolos ke semifinal karena menduduki posisi keempat dengan catatan tiga poin. Filipina menemani Brunei Darussalam yang sudah tersingkir lebih dulu dari Piala AFF 2022.

Untuk menjadi pemimpin grup, Indonesia wajib menang besar demi melampaui selisih Thailand yang pada pertandingan pamungkasnya akan bersua Kamboja, juga pada Senin (2/1/2023).

Andai skenario itu terjadi, Indonesia mendapatkan beberapa keuntungan, seperti memiliki waktu istirahat lebih panjang sebelum bertarung di semifinal. Kalau menjadi juara Grup A, Indonesia baru menjalani pertandingan pertama semifinal pada 7 Januari 2023 kontra peringkat kedua Grup B.

Jika merebut kursi runner up, skuad asuhan pelatih Shin Tae-yong akan melakoni laga leg satu babak empat besar pada 6 Januari 2023 versus juara Grup B.

Keuntungan kedua kalau memimpin Grup A, Indonesia berhak tandang pada leg pertama semifinal, lalu menyambut tamunya pada leg kedua di rumah sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Hal positif lainnya jika Indonesia merebut tempat terbaik di Grup A adalah terhindar dari juara Grup B, yang diyakini adalah Vietnam. Di Grup B, saat ini Vietnam (tujuh poin), Singapura (tujuh poin) dan Malaysia (enam poin) berebut kelolosan dari penyisihan grup.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button