Tahun 2025 menjadi tantangan besar bagi industri otomotif Indonesia dengan diberlakukannya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen. CEO PT Indomobil National Distributor, Tan Kim Piauw, menyebut kebijakan ini sebagai salah satu isu nasional yang berpotensi mengganggu daya beli konsumen.
“2025 akan menjadi tahun yang tidak mudah. Tantangan ini tidak hanya dialami oleh kami, tetapi juga semua pemain otomotif di Indonesia,” ujar Tan dikutip dari Antara, Rabu (19/12).
Selain PPN 12 persen, penambahan pajak Opsen juga menjadi faktor lain yang dikhawatirkan akan menekan kemampuan masyarakat untuk membeli kendaraan baru di tahun depan.
Strategi Citroen Menjawab Tantangan
Untuk menghadapi kebijakan tersebut, Citroen Indonesia mengandalkan program Comfort Experience Challenge Drive yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman berkendara pelanggan.
“Program ini memberikan kesempatan bagi konsumen untuk mengenal dan merasakan keunggulan kendaraan-kendaraan Citroen secara langsung. Ini adalah strategi kami agar semakin banyak orang mengenal Citroen,” jelas Tan.
Citroen Indonesia mencatat capaian gemilang sepanjang 2024, dengan membuka 22 diler resmi dan 13 Citroen Experience Center di seluruh Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Citroen di pasar otomotif nasional, terutama menjelang tantangan tahun depan.
PPN 12 Persen: Kebijakan yang Selektif
Presiden Prabowo Subianto pada 6 Desember 2024 menegaskan bahwa kebijakan PPN 12 persen akan diterapkan mulai 2025 sesuai undang-undang. Namun, penerapan akan dilakukan secara selektif, hanya berlaku untuk barang mewah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa rincian barang mewah yang dikenakan PPN 12 persen akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Keuangan.
Dampak pada Industri Otomotif
Peningkatan PPN dan pajak Opsen diprediksi akan memengaruhi daya beli konsumen, terutama pada segmen kendaraan mewah. Namun, Tan optimistis bahwa strategi berbasis pengalaman pelanggan seperti yang diterapkan Citroen dapat membantu menjaga minat konsumen terhadap produk otomotif, khususnya di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Dengan tantangan PPN 12 persen dan pajak Opsen pada 2025, industri otomotif Indonesia perlu mengedepankan inovasi dan strategi adaptif. Citroen Indonesia telah memulai langkah tersebut melalui pendekatan ber