Market

Inflasi Global Jadi Katalis Negatif, Tiga Saham Tersaji untuk Sesi Kedua

Hingga penutupan sore nanti, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah. Menurut analis, ancaman inflasi global akibat kenaikan tajam harga minyak menjadi katalis negatif di bursa saham. Meski begitu, tiga saham mendapat rekomendasi positif. Apa saja?

Pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini, IHSG tutup melemah tipis 0,13 poin ke level 6.868,94. Investor asing pada perdagangan hari ini tercatat melakukan net buy hingga Rp518,17 miliar di pasar reguler.

Adapun 5 saham yang paling banyak asing beli adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Sedangkan 5 saham yang ramai asing jual adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS siang ini tutup menguat ke level 14.395 dari hari sebelumnya di level 14.405. Sementara yield Surat Utang Negara (tenor 10 tahun) tutup naik ke level 6,877% dari 6,806% pada hari sebelumnya.

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, IHSG pada perdagangan sesi pertama terlihat tutup melemah sangat tipis atau cenderung datar. “Ini terjadi setelah sempat bergerak di zona positif sepanjang perdagangan,” katanya dalam riset yang rilis di Jakarta, Selasa (8/3/2022).

IHSG pada akhirnya, kata dia, tidak mampu mempertahankan gerak anomalinya dan bergerak mengikuti tren pelemahan bursa regional Asia lainnya. “Kondisi ini terpengaruh oleh perang Russia versus Ukraina yang masih terus berlangsung,” ujarnya.

Perang tersebut, lanjut Hendry, membuat harga-harga komoditas terus mengalami rally terutama harga minyak dunia yang masih mempertahankan rally-nya hingga menyentuh level tertinggi sejak Juli 2008.

“Kenaikan harga minyak yang masih terlihat cenderung bertahan karena perang Russia-Ukraina berpotensi berlangsung lama ini membuat ancaman inflasi global kembali menghantui,” ungkap Hendry.

Hal tersebut tentunya akan mengancam pemulihan ekonomi global pascapandemi COVID-19. “Kondisi ini kami perkirakan berpeluang membuat IHSG akan kembali bergerak dalam zona negative pada sesi kedua dengan potensi level support yang akan kembali diuji IHSG akan berada di level 6.840,” tuturnya.

Saham-saham Pilihan di Perdagangan Sesi Kedua

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal dalam transaksi saham sesi kedua hari ini. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

“Saham CTRA kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 940,” ujarnya.

Secara teknikal, support berada di 940 dan resistance 1.040. Rekomendasi speculative buy untuk CTRA di level 970-990.

  1. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

“Saham ini kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika BSDE mampu terus bergerak di atas level support kritikal 935,” tuturnya.

Secara teknikal, support berada di 935 dan resistance 1.000. Rekomendasi speculative buy untuk BSDE di level 945-960.

  1. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)

“Saham SMRA kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika saham ini mampu terus bergerak di atas level support kritikal 680,” ungkap dia.

Secara teknikal, support berada di 680 dan resistance 770. Rekomendasi speculative buy untuk SMRA di level 700-720.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button