ASFA Foundation (Yayasan Assalam Fil Alamin) semakin menunjukkan eksistensinya dan terus mempeluas jaringan internasional untuk melayani dan membantu menangani masalah keumatan. Dalam kaitan itu pula Ketua ASFA Foundation Komjen Pol (Purn) Dr H Syafruddin Kambo, MSi bertemu Sekjen Lembaga Tinggi Internasional untuk Dakwah dan Kemanusiaan (The International Islamic Council for Da’wah and Relief) Prof Dr Abdullah Al-Muslih di Kairo, Mesir, Sabtu (5/8/2023).
“Pertemuan dalam rangka mendiskusikan kerja sama kedua belah pihak di bidang pendidikan, dakwah, penyebaran wasatiyyat Islam dan kemanusiaan,” kata H Syafruddin dalam keterangannya dikutip Minggu (6/8/2023).
Dalam kesempatan itu Abdullah Muslih menjelaskan, Lembaga Internasional untuk Dakwah dan Kemanusiaan diketuai Syaikh Al-Azhar Prof Dr Ahmad At-Tayyib. Lembaga yang diinisiasi Grand Syaikh Al-Azhar Jadul Haq sejak lebih dari 35 tahun lalu itu, saat ini beranggotakan berbagai lembaga pendidikan, dakwah dan filantropi dari berbagai negara antara lain, Saudi Arabia, Kuwait, Emirates, Qatar, Lebanon, Oman, dan Yordania.
Dia menyebut, keanggotaan ASFA Foundation dalam lembaga internasional ini akan memperluas kerja sama dalam berbagai bidang. Keduanya sepakat untuk memulai melaksanakan beragam kerja sama di tingkat teknis dalam waktu dekat.
Kunjungan Ketua ASFA Foundation ke Mesir juga dalam rangka Seminar Internasional Pemikiran dan Peradaban Islam serta peluncuran beasiswa bagi mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Universitas Al-Azhar Kairo, sekaligus memperluas jaringan ASFA Foundation di kancah dunia.
ASFA Foundation yang diketuai H Syafruddin mendedikasikan diri sebagai lembaga yang bergerak pada bidang pendidikan dan kemanusiaan dan menyiapkan generasi muda untuk mengisi bonus demografi menuju Indonesia emas tahun 2045.
Ikut hadir mendampingi dalam pertemuan itu Wakil Duta Besar KBRI Kairo Dr M Aji Surya, Pengurus DMDI Prof Dr Sangidu, Ketua Dewan Pengawas Syariah Lazis ASFA KH Anang Rikza, MA, Ph.D, Wakil Rektor UNIDA Dr Abdul Hafidz Zaid, dan Wakil Ketua Nadhir Wakaf ASFA KH Anizar Masyhadi, SS, MA.
Bukan yang Pertama
Upaya memperluas jaringan ini bukan yang pertama dilakukan ASFA Foundation. Januari 2023 lalu misalnya, lembaga nirlaba ini melakukan tur keliling dunia dalam upaya memperluas jalinan kerja sama dengan lembaga-lembaga keislaman di manca negara.
Kala itu H Syafruddin memulai lawatannya dengan mengunjungi Markas Islam/Masjid Raya di Roma, Italia. Dia disambut Syaikh Dr Nadir Al-Aqod, Imam Besar Masjid Raya Roma, ulama dari Al-Azhar Mesir.
Selain Roma, delegasi akan berkunjung ke Zurich, Frankfurt, Amsterdam, Paris, Istambul, Kairo, Mekkah, dan Abu Dhabi. Kunjungan dalam rangka mempererat, menjalin dan meningkatkan berbagai kerja sama keumatan dengan Lembaga lembaga di luar negeri.
Syaikh Nadir Al-Aqod mengapresiasi inisiatif kerja sama dengan berbagai lembaga keislaman di dunia. Dia menyatakan, bangsa Indonesia dikenal dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, yang mampu menjaga nilai-nilai keislaman, dan memiliki pandangan tentang perdamaian dan toleransi yang sangat baik.
“Kerja sama dan sinergi antartokoh dan lembaga ini sangat penting dilakukan, khususnya dalam bidang pendidikan, kemanusiaan dan perdamaian,” jelas Syaikh Nadir kala itu.
Bantu 107 Ribu Orang
Menurut catatan, pada periode Oktober 2022 hingga Mei 2023, ASFA Foundation telah menyalurkan bantuan kepada 107 ribu orang di 19 provinsi di Indonesia dan tujuh negara. Terdiri atas 47,5 persen bantuan kemanusiaan; 43,8 persen bantuan pendidikan; 6,6 persen bantuan ekonomi; dan 1,96 persen bantuan di bidang kesehatan.
“ASFA Foundation terus meningkatkan penyerapan donasi dan mendistribusikan serta mendayagunakan donasi tersebut tepat sasaran, dengan berpedoman pada kaidah aman NKRI, aman regulasi, dan aman syar’i,” ujar Syafruddin Kambo.
Saat ini ASFA Foundation telah mendirikan Lembaga Amil Zakat dan Lembaga Nadzir Wakaf, keduanya berskala nasional dan telah resmi mendapat izin dari Kementerian Agama, Baznas, dan Badan Wakaf Indonesia.
Di tingkat dunia, ASFA Foundation menjalin kerja sama dengan Liga Muslim, Museum Sejarah Nabi Muhammad Assallamuallaika Ayyuhan Nabi, Universitas Umul Quro, dan Universitas Islam Madinah.
“Sebagai bagian dalam pengembangan dan perecapatan sumber daya manusia, kami juga mendorong kerja sama pondok pesantren di Indonesia dengan Al Azhar di Mesir,” kata H Syafruddin.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)