Tahun 2010-an merupakan tahun pertama lahirnya perusahaan rintisan atau startup di Indonesia dengan lini industri yang berbeda-beda, mulai dari fashion retail online, e-commerce, sampai platform travel online.
Selama lebih dari 10 tahun, ratusan startup yang lahir di tahun ini bersaing satu sama lain untuk mendapat pelanggan setia.
Dari ratusan startup hanya beberapa puluh saja yang berhasil melewati rintangan dan dinobatkan sebagai startup unicorn di Indonesia. Sisanya masih dalam posisi yang tidak aman.
Salah satu perusahaan rintisan yang dikabarkan tutup baru-baru ini adalah Pegipegi, platform travel online yang telah beroperasi selama 12 tahun.
Informasi ini disampaikan melalui website resminya dimana Pegipegi tidak lagi menerima pesanan dari pelanggan per tanggal 11 Desember 2023.
Daftar Perusahaan Startup Unicorn Indonesia
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam satu dekade terakhir ada ratusan startup lokal hingga asing yang beroperasi di Indonesia.
Tapi dari ratusan startup, hanya sebanyak 22 perusahaan rintisan saja yang sudah memegang status unicorn. Berikut daftar lengkapnya.
2013 – Lazada
![Lazada](https://i1.wp.com/www.hitoko.co.id/blog/wp-content/uploads/2022/12/syarat-dan-ketentuan-mitra-logistik-lazada-2-1200x900.jpg)
Lazada adalah perusahaan e-commerce lintas negara di kawasan Asia Tenggara dan beroperasi di tanah air sejak tahun 2012.
Perusahaan ini baru saja mendapat suntikan dana senilai US$378,5 juta dari grup Alibaba yang berbasis di Singapura.
2014 – Grab
![Grab, perusahaan unicorn di Indonesia](https://i3.wp.com/media.istockphoto.com/id/1353780598/id/foto/ambil-tas-pengiriman-makanan-dengan-sepeda-yang-diparkir-di-luar-pusat-perbelanjaan.jpg)
Grab adalah aplikasi transportasi online asal Singapura yang beroperasi di Indonesia sejak 2012.
Di tahun 2014, perusahaan transportasi online ini mendapat gelar unicorn dan menjadi perusahaan terbuka pada bursa saham Amerika Serikat.
2015 – Garena
![Game Free Fire dari Garena](https://i0.wp.com/media.gettyimages.com/id/893842594/photo/thai-gamers-play-garena-rov-thailand-game-on-their-mobile-phones-at-the-king-of-gamers.jpg)
Garena adalah perusahaan game online yang terkenal dengan game Free Fire.
Setelah mendapat kesuksesan di industri game online, perusahaan ini mulai berubah merambah ke lini bisnis lain bernama Sea Ltd yang mendirikan aplikasi e-commerce bernama Shopee.
2016 – Gojek
![Gojek, startup unicorn Indonesia](https://i1.wp.com/media.istockphoto.com/id/1187461534/id/foto/kantor-pusat-gojek.jpg)
Gojek menjadi perusahaan startup unicorn Indonesia pertama yang mendapat gelar ini.
Sebagai informasi, Gojek merupakan perusahaan layanan pertama yang memperkenalkan jasa layanan pesan antar makanan berbasis ojek online, antar jemput penumpang, dan pengiriman barang.
Sekarang Gojek merger dengan Tokopedia dan masuk dalam bursa saham dengan nama GoTo.
2017 – Tokopedia, Traveloka, Bukalapak
Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak menjadi perusahaan startup Indonesia yang menyandang status unicorn.
Ketiga perusahaan ini berhasil mendapat investor ternama, Tokopedia dengan Alibaba, Traveloka dengan Expedia, dan Bukalapak dengan GIC dan Ant Financial.
2019 – Ovo, JD.ID, Bigo
Ovo menjadi startup Indonesia ketiga yang menyandang gelar unicorn. Dua perusahaan lainnya merupakan startup dari mancanegara yang beroperasi di Indonesia.
Tapi sayangnya, salah satu dari ketiga startup ini telah tutup layanannya di Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa persaingan startup masih terus berlanjut meski sudah mendapat status yang hebat.
2020 – Gopay
Gopay adalah layanan dompet digital khusus untuk pembayaran transaksi digital di dalam aplikasi Gojek.
Namun Gojek melihat nilai besar dari fitur ini sehingga Gopay berubah menjadi layanan dompet digital yang bisa untuk membayar semua transaksi di luar aplikasi Gojek.
Berkat itu, Gopay mendapat gelar sebagai startup unicorn di Indonesia yang masih terus bersaing dengan kompetitor terbesarnya, yaitu Ovo.
2021 – J&T Express, Xendit, Ajaib, Tiket.com, Blibli, Kopi Kenangan
Masa pandemi ternyata menjadi masa kejayaan bagi beberapa perusahaan rintisan di Indonesia.
Anehnya lagi, di tahun krisis ekonomi itu, banyak investor yang menanamkan investasi besar kepada startup Indonesia.
Salah satu startup yang mendapat investor besar adalah Kopi Kenangan yang bertumbuh pesat berkat dukungan sejumlah investor seperti rapper Jay-Z.
Lalu ada Tiket.com dan Blibli yang berada di bawah konglomerat Djarum, J&T Express yang telah berekspansi ke negara lain, hingga Xendit yang menjadi gerbang pembayaran digital di Indonesia.
Selain keenam startup yang disebut, masih ada startup lainnya yang meraih status unicorn di tahun yang sama, seperti Property Guru, Carro, Flash Coffe, Carsome, Advance AI, dan Ninja Van.
2022 – Kredivo, Dana, Akulaku
2022 menjadi era emas bagi startup di bidang keuangan setelah berhasil mengantongi ratusan juta dolar dari sejumlah investor.
Kredivo sempat berencana ingin melakukan merger dengan SPac. Tapi proses merger itu batal, namun Kredivo mendapat investasi besar dari Mirae dan Telkomsel Mitra Inovasi.
Lalu ada Dana yang berpindah kepemilikan dari Emtek ke grup Sinar Mas dan Lazada, dan Akulaku mendapat pendanaan besar dari Siam Commercial Bank Plc dan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG).
2023 – eFishery
![eFishery, startup unicorn di Indonesia](https://i1.wp.com/www.mediastartup.id/wp-content/uploads/2019/02/efishery-startup-asal-bandung-media-startup.jpg)
Perusahaan startup unicorn Indonesia terakhir adalah eFishery yang bergerang di bidang agrobisnis.
Perusahaan ini sudah beroperasi sejak tahun 2013 yang didirikan oleh Gibran Huzaifah dan kawan-kawannya di Bandung.
Tidak seperti startup lain yang gembar-gembor menghabiskan uang investor untuk mencari pelanggan.
eFishery menjalankan bisnisnya dengan tenang dan stabil, tapi menghasilkan karya yang sangat luar biasa untuk agrobisnis di Indonesia.
Berkat itu, eFishery berhasil mendapat pendanaan oleh 42XFund, Softbank Vision Fund, dan Northstar Group.
.
.
Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.
Leave a Reply
Lihat Komentar