Ini Fakta dan Efek Samping Kecubung atau Buah ‘Setan’ jika Dikonsumsi

Tanaman kecubung atau Datura sp belakangan ini menjadi perbincangan di media social (medsos) karena diduga dikonsumsi oleh sejumlah warga di Kota Banjarmasin. Akibatnya sejumlah warga tersebut menjadi linglung dan akhirnya viral di medsos.

Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Cuncun Kurniadi mengimbau kepada masyarakat di kota setempat dan sekitarnya untuk tidak coba-coba mengonsumsi tanaman kecubung atau Datura sp.

“Saya mengimbau masyarakat untuk tidak mencoba mengonsumsi tanaman kecubung,” kata Kombes Pol Cuncun di Banjarmasin, Selasa (9/7/2024).

Menurutnya, tanaman kecubung tidak boleh dikonsumsi sembarangan karena memiliki dampak negatif.

“Jika tanaman ini dikonsumsi dapat berdampak menyebabkan gangguan mental sementara atau permanen,” jelasnya.

Kapolresta Banjarmasin
Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Cuncun Kurniadi. (Foto: Antara)

Dia juga mengungkapkan untuk dampak negatif dari kecubung karena memiliki zat beracun yang dapat menimbulkan beberapa gejala dan berbahaya jika dikonsumsi sembarangan.

“Tanaman ini dapat membuat akal sadar manusia tidak bisa membedakan antara nyata dan ilusi. Parahnya hal itu dapat menyebabkan kehilangan nyawa,” ucap.

Kecubung Jadi Tanaman Hias

Mengutip dari Alodokter, kecubung adalah tanaman semak yang memiliki bunga menyerupai trompet berwarna putih atau ungu, serta buah yang berbentuk bulat dan berduri.

Sebagian besar masyarakat Indonesia memanfaatkan kecubung sebagai tanaman hias, karena memiliki bentuk bunga yang khas dan cantik.

Kecubung
Tanaman kecubung saat berbuah dan berbunga. (Foto: Wikimedia)

Selain jadi tanaman hias, kecubung juga memiliki kandungan senyawa aktif sehingga sering dijadikan obat alternatif oleh Sebagian masyarakat. Tanaman ini juga dipercaya dapat menyembuhkan memar, luka, sakit gigi, demam, rematik, asam urat, dan asma.

Meski begitu, kecubung ternyata memiliki zat beracun yang dapat menimbulkan beberapa gejala berbahaya jika dikonsumsi, apalagi disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika.

Berikut Dampak Negatif Mengonsumsi Kecubung;

1. Halusinasi dan delirium

Kecubung dapat menyebabkan halusinasi yang intens, termasuk visual dan auditorik, serta kondisi mental yang bingung dan tidak teratur. Efek samping tersebut tak lepas dari kandungan senyawa kimia beracun yang ada di dalam kecubung.

2. Menimbulkan Efek Pengeringan pada Tubuh

Buah ini juga mengandung bahan kimia yang menyebabkan efek pengeringan pada tubuh. Buah ini juga memengaruhi otak dan jantung. Beberapa gejala dapat timbul jika mengonsumsi kecubung. Gejalanya seperti kulit kering, pusing, tekanan darah rendah, hingga detak jantung menjadi cepat.

3. Dijuluki The Devil’s Breath

Buah kecubung memiliki julukan the devil’s breath atau “napas setan”. Julukan ini diberikan karena buah ini mengandung zat bernama skopolamin yang bisa memberi efek tertentu pada tubuh.

Siapa pun yang mengonsumsi zat ini dapat mendapat efek seperti jadi zombi. Zat ini bahkan berpotensi sangat berbahaya, terutama dalam dosis tinggi. Karena dapat merusak daya ingat dan menimbulkan kematian.

4. Memengaruhi Sistem Saraf

Buah kecubung ternyata bisa memengaruhi sistem saraf pusat jika dikomsumsi. Pasalnya buah kecubung memiliki efek katinona, yang merupakan zat stimulan untuk sistem saraf pusat yang banyak digunakan sebagai club drug atau party drug.

Zat berbahaya ini dapat membuat seseorang merasakan kesenangan dan kegembiraan yang tinggi, karena zat ini dapat merangsang ujung-ujung saraf. Namun zat ini bisa menyebabkan kecanduan bagi yang mengonsumsinya.

Efek akibat zat katinona saat mengonsumsi buah kecubung:

– Euforia (rasa gembira yang berlebihan).
– Jadi bersemangat.
– Sulit tidur.
– Percaya diri berlebihan.
– Peningkatan gairah seksual.

Efek-efek tersebut dapat terasa selama sekitar 4-6 jam. Setelah efek zat sudah hilang, penggunanya akan kembali normal, lebih mengantuk, lebih lemas, dan depresi.

Namun zat katinona dalam buah kecubung juga bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. 

Berikut efek berbahaya yang bisa timbul:

– Peningkatan tekanan darah
– Stroke
– Depresi berat sampai keinginan bunuh diri
– Anoreksia (gangguan makan)
– Kesulitan tidur
– Gangguan irama jantung
   Gangguan jiwa berat (gangguan psikotik)