News

Ini Fakta Terkait Emas Soekarno di Bank Swiss

Misteri kekayaan Presiden Soekarno sempat diperbincangkan banyak khalayak. Pasalnya, Presiden Pertama RI ini diisukan menyimpan 57 ton emas batangan di Bank Swiss yang diyakini bisa menutup semua hutang negara.

Isu ini semakin diperkeruh dengan terbitnya buku Harta Amanah Soekarno pada 2014 yang berisi catatan jurnalistik tentang Soekarno. Walau pada akhirnya kebenaran buku itu diragukan oleh sejarawan, sebagian orang tetap percaya dan yakin jika Soekarno memang menyimpan harta warisan di Swiss.

Mungkin anda suka

Sejarah Isu Emas Soekarno di Bank Swiss

Emas Soekarno di bank Swiss
Photo: iStockPhoto

Isu harta emas Soekarno di Swiss pertama kali dirilis oleh Kronen Zeitung, sebuah perusahaan koran asal Austria. Dalam berita yang rilis pada 17 dan 19 Desember 2012 itu memberitakan tentang harta warisan yang dimiliki Soekarno bernilai US$180 juta atau setara Rp1,74 triliun masih tersimpan di Union Bank of Switzerland.

Sayang, di tidak dijelaskan secara detail bentuk harta yang masih tersimpan di Bank Swiss.

Jurnalis yang menulis berita tentang harta karun Soekarno, Klaus Loibnegger memperkuat beritanya dengan mewawancarai Gustav Jobstmann, seorang mediator keuangan asal Austria.

Kepada Loibnegger, Jobstmann mengaku dirinya memiliki dokumen bukti eksistensi kepemilikan harta Soekarno di Bank Swiss dan telah menghubungi salah satu anggota keluarga Soekarno bernama Seno Edy Sukanto untuk membantu proses pencairan harta warisan Soekarno.

Mendengar isu itu, Puan Maharani cucu dari Bung Karno menegaskan bahwa tidak ada keluarga yang bernama Edy. 

Benarkah Presiden Soekarno Bergelimang Harta?

Isu yang tidak diketahui kebenarannya ini menimbulkan banyak pertanyaan dan kecurigaan kepada Presiden Soekarno yang dikenal sebagai Presiden yang miskin. Pasalnya, dalam catatan sejarah Presiden Soekarno jauh dari kata “bergelimang harta”.

Mendengar isu tersebut, Guntur Soekarnoputra, putra pertama Soekarno menegaskan kepada Media Indonesia bahwa Bung Karno sangat jauh dari kata cukup.

“Sebagai presiden, Bung Karno adalah presiden yang paling miskin di dunia. Dia tidak punya tanah, tidak punya rumah, apalagi logam-logam mulia seperti yang digembar-gemborkan” tegas Guntur kepada Media indonesia (26 September 2020).

Kasus Penipuan Berkedok Harta Warisan Soekarno

Viralnya berita tentang harta warisan Soekarno ternyata menginspirasi sebagian oknum untuk menipu banyak orang. Mereka mengaku memiliki hak waris sampai membual telah diadopsi oleh Soekarno supaya aksinya dapat berjalan dengan lancar.

1. Kasus Penipuan King of the King Berkedok Warisan Soekarno

King of the King adalah sebuah kerajaan fiktif yang dipimpin oleh Dony Pedro. Kerajaan fiktif ini menyebarkan isu bahwa nilai harta yang tersimpan di Bank Swiss sebesar Rp 60.000 triliun.

Hebatnya, King of the King secara terang-terangan memasang baliho di Kota Tangerang yang mengaku sebagai perwakilan dua lembaga keuangan tertinggi di dunia, UBS (Union Bank Switzerland) dan IMD (Indonesia Mercusuar dunia).

Berdasarkan Tribunnews, Dony Pedro mengaku menjabat sebagai Presiden UBS yang memiliki akses kekayaan Soekarno yang bernilai Rp 60.000 triliun. Uang itu nantinya akan digunakan untuk membayar hutang negara dan dibagi-bagikan kepada rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp3 miliar.

Korban yang tergiur dengan iming-iming ‘Rp3 miliar’ per kepala tentu akan buta dan mengikuti setiap arahannya, termasuk membayar uang iuran anggota yang akan digunakan untuk membuka rekening baru di UBS.

2. Tukang Batagor Ngaku Menyimpan Harta Soekarno

Modus penipuan harta warisan Soekarno juga sempat terjadi di Kebumen, Jawa Tengah. Pelakunya adalah seorang penjual batagor, berinisial WJ.

Dalam aksinya, WJ mengaku kepada para korban bahwa ada dua kilogram emas peninggalan Soekarno siap diambil dari Bank Swiss.

Namun, untuk mengambil emas itu, WJ meminta korban untuk melakukan ritual kembang tujuh rupa dan menyetor mahar sebesar Rp18 juta.

Aksi penipuannya ini kemudian terungkap saat korban membuka bungkusan kain kafan yang berisi emas batangan imitasi dan melaporkan penipuan ke pihak yang berwajib.

3. Penipu Ulung Ngaku Anak Angkat Soekarno

James Lindon Graham asal Selandia Baru memanfaatkan isu harta warisan Soekarno untuk menipu banyak orang.

Parahnya, berdasarkan berita yang dirilis nzherald.co.nz, Graham mengaku bahwa dirinya adalah anak angkat dari Presiden Soekarno dan telah diadopsi secara resmi.

Graham juga mengaku bahwa dirinya menyimpan harta peninggalan Soekarno senilai US$50 juta dan US$100 juta dalam bentuk emas batangan yang disimpan di Bank Swiss.

Penipu ulung ini mengincar investor lanjut usia dan menjual cerita sedihnya yang tidak bisa mencairkan warisan Soekarno yang tersimpan di Bank Swiss. 

Aksinya ini berlangsung selama 10 tahun sampai akhirnya Graham ditangkap di Bandara Auckland, Selandia Baru, pada Juli 2019.

Sayang, pria berusia 68 tahun itu hanya divonis 3 tahun hukuman penjara karena mendapat keringanan hukuman dalam pertimbangan usia dan kesehatan yang dia derita.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button