Gallery

Ini Penyebab Kesulitan Belajar Pada Anak dan Cara Mengatasinya

Hampir semua orang tua di seluruh penjuru dunia ingin memberikan fasilitas terbaik untuk anak-anaknya. Mulai dari memberikan gizi yang baik, membelikan buku, menyekolahkan anak-anaknya di sekolah terbaik, sampai memasukkan anak-anaknya ke tempat les supaya buah hatinya bisa berpikir lebih kreatif.

Fasilitas di atas memang membantu anak-anak untuk belajar dan semakin kreatif. Sayang, fasilitas lengkap tidak berarti anak-anak akan lebih termotivasi untuk belajar, sebab ada faktor lain yang memengaruhi anak kesulitan dalam belajar. 

Mungkin anda suka

Penyebab Kesulitan Belajar beserta Cara Belajar yang Efektif

Anak-anak menghabiskan waktu 8 jam di sekolah. Tapi, bukan berarti orang tua bisa lepas tangan dalam pengembangan karakter dan minat anak.

Berikut adalah 5 penyebab kesulitan belajar dan cara belajar yang bisa Anda lakukan bersaama anak-anak:

1. Tidak ada Minat di Bidang Tertentu

Dikutip dari oxford-royale.com, salah satu penyebab kesulitan belajar pada anak-anak adalah tidak adanya minat di suatu bidang atau mata pelajaran tertentu. Hal ini sangat lumrah, mengingat setiap anak tidak selalu memiliki minat yang sama.

Alasan lain, anak-anak tidak merasa tertantang dengan materi tersebut atau merasa bosan dengan sistem proses pembelajaran yang berlaku di sekolah. Misalnya, cara mengajar guru yang terlalu textbook dan tidak praktikal. 

Solusi cara belajar yang efektif, Anda bisa mengajak anak Anda untuk bermain game matematika. Anda bisa menulis angka-angka di atas kertas dan di taruh di atas lantai. Setelah itu, ajak anak untuk belajar berhitung dan mencari jawabannya di atas kertas tersebut.

2. Merasa Mata Pelajaran di Sekolah tidak Relevan dengan Dunia Nyata

Dilansir dari builtbyme.com, penyebab yang kedua adalah anak tidak merasa seluruh mata pelajaran yang mereka pelajari di sekolah tidak relevan di dunia nyata.

Padahal, mata pelajaran apa pun selalu berkaitan dengan apa yang ada di dunia nyata. Misalnya, mata pelajaran bahasa.

Bahasa adalah salah satu bentuk komunikasi yang akan selalu digunakan setiap hari, mulai dari berkomunikasi dengan teman dan orang tua sampai mencerna informasi dari suatu berita.

Ironisnya, sebuah survei yang dikeluarkan oleh UNESCO menyebutkan bahwa minat literasi masyarakat Indonesia sangat rendah, yakni berada di urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Ini berarti, dari 1.000 orang Indonesia hanya 1 orang saja yang rajin membaca.

Untuk mengatasinya, jelaskan pada anak secara sederhana bahwa pelajaran yang di sekolah memiliki peran penting dalam hidupnya. Berikan pula perumpamaan yang mudah dimengerti anak.

Sebagai contoh, jelaskan padanya bahwa belajar bahasa akan membuatnya lebih mudah menyampaikan maksud. Dengan keterampilan bahasa yang baik, ia pun akan lebih mudah mendapatkan teman baru.

3. Minimnya Fasilitas Belajar

Penyebab Kesulitan Belajar, cara belajar yang efektif
Fasilitas belajar yang minim menjadi salah satu penyebab kesulitan belajar pada anak

Faktor selanjutnya yang menurunkan minat belajar anak adalah fasilitas belajar yang kurang memadai, salah satunya adalah kurangnya sumber ilmu yang kredibel dan teknologi yang ada di rumah maupun sekolah. 

Padahal, buku adalah sumber ilmu yang dapat meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan anak. Sedangkan gadget merupakan media belajar baru yang sangat diminati oleh anak muda zaman sekarang.

Berdasarkan sebuah survei, sebanyak 51 persen murid generasi Z lebih menyukai belajar secara visual dengan menggunakan alat-alat digital dibandingkan membaca dan mendengarkan. 

Tidak dapat dipungkiri jika banyak orang tua yang khawatir memberikan gadget kepada anaknya, seperti takut menjadi korban penipuan, mengakses website ilegal, sampai menghabiskan waktu untuk bermain media sosial. Disinilah peran orang tua diperlukan.

Gadget tidak selalu berakibat negatif, jika anda sebagai orang tua dapat mengedukasi anak-anak untuk menggunakan gadget dengan bijaksana. Anak-anak pasti akan menggunakan gadget tersebut untuk hal-hal yang benar.

Terlebih lagi, sekarang sudah ada banyak sekali platform e-learning yang menawarkan kelas belajar yang lebih menyenangkan. Kurang lebih, platform ini hampir sama seperti tempat les, tapi tempat les yang satu ini berjalan secara online.

4. Terlalu Terpaku dengan Teori dan Tulisan

Penyebab Kesulitan Belajar, cara belajar yang efektif
Photo: iStockPhoto

Mengutip dari builtbyme.com, terlalu fokus belajar dengan cara membaca, menulis, dan mendengar bisa terasa sangat membosankan, terutama untuk anak-anak yang sangat aktif.

Jika Anda sebagai orang tua ingin mereka senang belajar, maka Anda bisa mengajak mereka untuk melakukan projek nyata yang berhubungan dengan mata pelajaran di sekolah.

Misalnya, Anda bisa mengajak anak untuk membuat tornado di dalam botol. Anda hanya perlu menyiapkan dua buah botol, sebuah tabung untuk menghubungkan botol, dan air.

Cara membuatnya, isilah setengah botol dengan air bersih. Lalu, masukkan sedikit sabun cuci piring dan pewarna makanan ke dalam botol. Lalu, rekatkan kedua botol dengan menggunakan tabung dan putar-putar kedua botol sampai muncul tornado di dalamnya.

Ada banyak eksperimen sains mudah yang bisa Anda temukan di YouTube. Setelah mempelajari dasarnya, ajaklah anak-anak untuk bereksperimen di akhir pekan, selain menumbuhkan minat belajar pada anak, kegiatan ini sangat bagus untuk bonding orang tua dan anak.

5. Belum Menyadari Pentingnya Belajar

Orang yang lebih dewasa tentu lebih paham pentingnya edukasi dalam kehidupan. Anak-anak masih belum tahu, sehingga mereka cenderung melakukan kegiatan yang hanya mereka sukai.

Dilansir dari Halodoc, dalam masalah ini, peran orang tua sangat penting untuk memengaruhi minat belajar pada anak. Misalnya, Anda bisa memberi contoh seorang idola yang mereka sukai dan jelaskan kenapa mereka bisa menjadi seperti itu. Misalnya, Jessnolimit.

Jessnolimit dikenal sebagai YouTuber gaming yang sukses di Indonesia, sehingga banyak anak yang mengidolakan dia dan ingin menjadi Youtuber yang memiliki nama asli Justin ini.

Justin memang sering mengunggah dirinya bermain video game. Jika anak Anda ingin menjadi seperti dirinya, cobalah lihat dari sisi lain game tersebut.

Misal, strategi untuk menang, bentuk kerjasama tim, bahasa, dan komunikasi.

Justin tidak hanya bermain game, tetapi dia juga memberikan contoh bagaimana cara untuk melawan hero tertentu kepada penontonnya. Untuk bisa seperti ini, Justin harus bisa menganalisis item, latar belakang hero, dan lainnya sehingga dia bisa membuat strategi yang efektif yang membawa timnya menang.

Tentunya, cara penyampaian Justin kepada penonton juga harus jelas. Sehingga dia memilih bahasa yang mudah dimengerti oleh para penontonnya.

Perspektif seperti ini biasanya tidak dilihat oleh anak-anak, sehingga mereka hanya tahu ingin menjadi seorang YouTuber dan gamers karena keren dan bisa kaya.

Sebagai orang tua, Anda harus menjelaskan kepada mereka bahwa untuk menjadi sosok seperti idolanya tidak mudah. Perlu adanya pendidikan dasar dari sekolah sehingga mereka bisa dan mampu menganalisis situasi yang ada di game tersebut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button