Inilah 5 Prestasi Jannik Sinner yang Belum Pernah Tercatat di Dunia Tenis

Jannik Sinner menutup musim yang luar biasa, Minggu (17/11) kemarin dengan mengalahkan Taylor Fritz untuk meraih gelar Nitto ATP Finals pertamanya. Kemenangan ini tidak hanya menandai pencapaian besar bagi petenis muda Italia tersebut, tetapi juga mencetak rekor hadiah uang terbesar dalam sejarah tenis profesional. 

Berikut adalah lima fakta menarik tentang musim gemilang Sinner di tahun 2024.

1. Petenis Italia Pertama yang Jadi Nomor 1 Dunia

Jannik Sinner memulai musim 2024 sebagai petenis peringkat 4 dunia, namun tak lama ia langsung membuat sejarah. Pada 10 Juni, di usia 22 tahun, ia menjadi petenis Italia pertama yang menduduki peringkat 1 dunia dalam sejarah PIF ATP Rankings.

Jannik Sinner mengangkat trofi usai mengalahkan Taylor Fritz (AS) pada laga pemuncak Final ATP di Torino, Italia, Minggu (17/11/2024).
Jannik Sinner mengangkat trofi usai mengalahkan Taylor Fritz (AS) pada laga pemuncak Final ATP di Torino, Italia, Minggu (17/11/2024). (Foto: ATP Tour)

Sejak saat itu, Sinner berhasil mempertahankan posisinya hingga akhir tahun. Gelar ATP Year-End No. 1 yang dipersembahkan oleh PIF resmi diraih Sinner pada Oktober, saat berlaga di Rolex Shanghai Masters. Prestasi ini menjadikannya simbol kebanggaan bagi Italia dalam dunia tenis.

2. Pecahkan Rekor Hadiah Uang Juara Terbesar

Salah satu momen paling bersejarah dari perjalanan Sinner adalah keberhasilannya meraih gelar Nitto ATP Finals tanpa kehilangan satu set pun. Dengan pencapaian ini, ia membawa pulang hadiah uang sebesar $4.881.500 atau sekitar Rp77,6 miliar, jumlah terbesar yang pernah diberikan kepada juara di sejarah ATP Tour.

Advertisement

Advertisement

Sebelum turnamen dimulai, Sinner telah mengantongi $12.032.935 sebagai total pendapatannya sepanjang musim. Dengan tambahan dari kemenangan ini, total hadiah uang Sinner untuk musim 2024 melonjak menjadi $16.914.435.

Rekor Hadiah Uang Juara Terbesar diraih Jannik Sinner.
Rekor Hadiah Uang Juara Terbesar diraih Jannik Sinner. (Foto: ATP Tour)

3. Cetak Prestasi yang Tidak Pernah Diraih Djokovic, Nadal, atau Federer

Musim ini, Jannik Sinner mencetak sejarah di turnamen Grand Slam dengan memenangkan Australian Open dan US Open sebagai gelar mayor pertamanya. Prestasi ini menjadikannya petenis ketiga di Era Terbuka yang berhasil meraih dua gelar Grand Slam pertama dalam satu musim yang sama.

Prestasi serupa terakhir kali dicatat oleh Guillermo Vilas pada 1977 (Roland Garros dan US Open), sementara Jimmy Connors bahkan meraih tiga gelar mayor pada 1974. Hebatnya, Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer—yang masing-masing memiliki lebih dari 20 gelar Grand Slam—tidak pernah meraih dua gelar Grand Slam pertama mereka dalam satu musim yang sama seperti Sinner.

4. Performa Gemilang di Nitto ATP Finals

Sinner meraih gelar Nitto ATP Finals di Turin, Italia, dengan cara yang luar biasa. Ia menjadi petenis Italia pertama yang memenangkan kejuaraan akhir tahun ini dan mencatat sejarah sebagai juara yang tidak kehilangan satu set pun sejak Ivan Lendl pada 1986.

Dalam perjalanan menuju gelar, Sinner tampil sangat dominan. Ia rata-rata hanya kehilangan tiga game per set. Di babak round-robin, ia mengalahkan Alex de Minaur, Taylor Fritz, dan Daniil Medvedev. Di semifinal, ia mengalahkan Casper Ruud sebelum kembali mengalahkan Fritz di partai final.

5. 70 kali Menang dalam Semusim

Setelah mengalahkan Taylor Fritz di final, Sinner mencatatkan kemenangan ke-70 dari 76 pertandingan pada 2024 (92 persen). Petenis terakhir yang mendapat 70 kemenangan atau lebih dalam satu musim adalah Andy Murray yang 78 kali menang pada 2016.

Salah satu kunci keberhasilan Jannik Sinner di musim ini tak lain juga adanya peningkatan luar biasa dalam menghadapi lawan dari peringkat Top 10 dunia. Sebelum 2024, rekor Sinner melawan petenis Top 10 adalah 22-27. Namun, musim ini, ia mencatatkan rekor luar biasa dengan 17 kemenangan dari 22 pertandingan, setara dengan persentase kemenangan 77,3%.

Ia memenangkan 10 dari 11 pertandingan terakhir melawan lawan di peringkat Top 10, menutup musim dengan catatan keseluruhan 70-6, menjadi petenis pertama yang mencapai 70 kemenangan dalam satu musim sejak Andy Murray mencatatkan 78 kemenangan pada 2016.

Musim 2024 menjadi tonggak penting dalam karier Jannik Sinner. Dari menjadi petenis Italia pertama yang menduduki peringkat 1 dunia hingga memenangkan dua gelar Grand Slam pertama dalam satu musim, ia menunjukkan potensi luar biasa yang dimilikinya. Dengan pencapaian ini, Jannik Sinner telah menempatkan namanya dalam sejarah tenis dunia dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.

Sebagai pemain muda berusia 23 tahun, masa depan Sinner terlihat sangat cerah. Kita tentu akan terus melihat kiprahnya di panggung tenis internasional dalam beberapa tahun mendatang.

.

.

Dapatkan Informasi Terupdate dan Paling Menarik Seputar Tenis di Laman Google News Inilah.com.