News

Eks Anggota KPI: Tayangan Azan Ganjar Jelas Melanggar Aturan Penyiaran

Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2004-2007 Ade Armando mengkritik KPI yang lamban dalam menindaklanjuti tayangan azan yang menampilkan bacapres PDIP Ganjar Pranowo, berlindung dibalik kata kajian.

Menurutnya tayangan tersebut sudah jelas melanggar aturan penyiaran, maka tak perlu lagi ada kajian terlalu lama. Ia pun mengingatkan KPI harus patuh pada UU penyiaran yang mewajibkan untuk menjaga netralitas siaran.

“Aturan KPI sendiri mengatakan bahwa di dalam siaran azan tidak boleh ada iklan, apalagi iklan politik. Orang bisa saja mengatakan bahwa tampilnya Ganjar di sana bukan lah iklan, tapi itu kan mengada-ada ya, itu pasti iklan namanya,” kata Ade di kawasan Jakarta Barat, Senin (11/9/2023).

Baca Juga:

Usulan Capres Diperiksa KPK Dinilai Aneh, Sahroni Dianggap Tak Paham KUHAP

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini berharap agar semua pihak, terutama stasiun TV yang bersangkutan tidak menggunakan medianya untuk kepentingan politik. “Anda itu harus bersikap netral kepada semua capres, jadi kalau misal dia buat ada Ganjar muncul di azan, harus juga atau sebaiknya Prabowo muncul di azan, ada juga Anies muncul di azan, kalau itu adil,” imbuh dia.

Sebelumnya, Komisioner KPI Bidang Pengawasan Isi Siaran, Aliyah mengatakan pihaknya belum bisa melakukan tindakan apapun. Sebab menurutnya, KPI memiliki beberapa tahapan dalam memutuskan suatu perkara dan mengambil tindakan.

Yang jelas, tutur dia, KPI sudah melayangkan surat untuk meminta stasiun tv bersangkutan memberikan kesediaan waktu untuk memberikan klarifikasi terkait tayangan tersebut. Aliyah juga mengaku belum bisa memastikan potensi pelanggaran yang dilakukan stasiun tv tersebut.

Baca Juga:

Klaim Demokrat Bakal Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah Ungkap Alasannya

“Kami sudah mengirimkan surat tinggal nunggu respons kesediaan waktu dari pihak lembaga penyiaran,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (10/9/2023).

Diketahui, bacapres Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo diduga memainkan politik identitas jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dugaan ini menyeruak seiring munculnya sosok Ganjar dalam sebuah tayangan azan salah satu stasiun televisi milik pucuk pimpinan Partai Perindo, Hary Tanoe.

Baca Juga:

Mahfud Nilai Jadwal Pemilu Terganggu Jika Pendaftaran Capres-cawapres Tak Maju

Dalam video yang dilihat, tayangan azan magrib itu dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Kemudian, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat.

Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid. Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat. Ganjar duduk di saf depan sebagai makmum.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button