Inilah.com berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar ‘Inilah Goes to Campus’ di Auditorium Bahtiar Effendy FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Acara ini dimulai dengan sambutan Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Dr. Dzuriyatun Toyibah, M.Si., M.A. Beliau menyambut baik kegiatan ini dan meyakini ratusan mahasiswa yang hadir akan mendapatkan banyak ilmu dari para narasumber yang luar biasa.
Kemudian acara dilanjutkan dengan talkshow yang bertema, ‘Mudik Nyaman, Ramadan Berkesan: Tips Aman dan Cerdas Menghadapi Lebaran’.
Ada tiga narasumber yang berbicara dalam talkshow ini, mulai dari Principle Consultant dan CEO Zap Finance Prita Ghozie, Kaprodi Ilmu Hubungan Internasional FISIP UIN Jakarta Robi Sugara, serta Kasi Dukdikmas Subdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri AKBP M. Bima Gunawan.
Dalam pemaparannya, Prita Ghozie membagikan strategi bijak dalam mengelola Tunjangan Hari Raya (THR). Menurutnya, ada tiga hal utama yang harus diperhatikan dalam pembagian THR, yakni untuk living, saving dan playing.
“Biasanya kita bisa membaginya menjadi tiga bagian. Yang pertama untuk living atau kebutuhan hidup, seperti hidangan Lebaran, zakat fitrah, atau bahkan fidyah bagi yang perlu membayarnya. Ini biasanya sekitar 50 persen dari THR,” jelas Prita.
Ia juga menekankan pentingnya perencanaan keuangan, termasuk dalam hal mudik. Jika ada dana lebih, THR bisa digunakan untuk meningkatkan kenyamanan perjalanan, misalnya dengan memilih moda transportasi yang lebih baik. Untuk ini bisa dialokasikan sebesar 20 persen.
Sementara sisa 30 persen dari THR, kata Prita, sebaiknya dialokasikan untuk tabungan. Namun, ia mengingatkan agar mereka yang masih memiliki utang, terutama dari layanan paylater atau pinjaman daring, segera melunasinya.
“Kalau masih punya utang di paylater, pinjol, atau bahkan utang sama ibu kantin, itu harus jadi prioritas. Jangan sampai uang THR habis tanpa menyelesaikan kewajiban,” ujarnya.
Sementara itu, Robi Sugara menyoroti fenomena judi online yang semakin marak di kalangan mahasiswa. Ia mengingatkan agar mahasiswa tidak tergoda menggunakan uang THR atau bahkan uang kuliah mereka untuk berjudi.
“Sekarang ini judi online sudah mewabah. Bahkan ada mahasiswa yang sampai memakai uang UKT (Uang Kuliah Tunggal) untuk main slot. Awalnya mereka berpikir coba-coba, tapi akhirnya malah terjebak,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti dampak negatif dari digitalisasi yang membuat mahasiswa semakin dekat dengan berbagai bentuk perjudian daring.
“Dulu kalau mau judi harus ke tempat tertentu, sekarang cukup dengan HP. Ini yang harus diwaspadai,” tambahnya.
Sementara itu, AKBP M. Bima Gunawan mengingatkan agar masyarakat mulai waspada terhadap ancaman kejahatan yang sering terjadi menjelang Lebaran, terutama bagi mahasiswa yang akan mudik.
Ia mengingatkan agar mahasiswa lebih waspada terhadap modus penipuan yang semakin beragam, salah satunya tiket palsu.
“Hati-hati terhadap tiket palsu saat menggunakan transportasi umum. Selain itu, waspadai juga skimming saat mengambil uang di ATM. Kejahatan ini masih sering terjadi,” jelasnya.
Ia juga berbagi pengalaman pribadinya terkait modus penipuan yang mengatasnamakan polisi.
“Saya sendiri pernah mengalami ada yang mengaku polisi dan menelepon, bilang bahwa anak saya tertangkap razia. Modus seperti ini masih sering terjadi, jadi harus lebih waspada,” tuturnya.
Acara Inilah Goes to Campus ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana mahasiswa antusias mengajukan pertanyaan seputar pengelolaan keuangan, keamanan saat mudik, hingga dampak judi online.