News

Inilah Lima Titik Rawan pada Tahapan Pemilu 2024 Versi BSSN

Koordinator Kelompok Operasi Deteksi Penanggulangan dan Pemulihan Penanganan Insiden dan Krisis Siber Nasional BSSN, Taufik Arianto, mengidentifikasi lima titik rawan yang dapat mengganggu jalannya pelaksanaan pemilu 2024.

Ia menjelaskan, dari keseluruhan tahapan, titik rawan pemilu yang pertama terjadi pada periode 14 Oktober 2023 sampai 10 Februari 2024. Periode ini merupakan tahapan kampanye terbuka dan juga pendaftaran pemilu.

Mungkin anda suka

Pada tahap ini, Taufik menuturkan yang perlu diwaspadai adalah jejaring media sosial. Karena biasanya di tahap ini akan mulai ramai berseliweran ujaran kebencian, hoaks dan juga amplifikasi dari akun-akun media sosial yang berhasil dibajak oleh oknum tak bertanggung jawab.

Dalam mencegah insiden keamanan siber pada fase ini, maka BSSN yang tergabung sebagai satgas pemilu mengerahkan enam timnya. “(Yang terdiri dari) tim monitoring, tim security assessment, pengendalian informasi, threat intelligence, pengamanan sinyal, dan tim digital forensik,” ujarnya secara virtual dalam Webinar Sosialisasi Indeks Kerawanan Pemilu Tahun 2024, di Jakarta, pada Selasa (27/12/2022).

Lebih lanjut dituturkan, titik rawan kedua adalah saat pemungutan dan perhitungan suara yang terjadwal pada rentang waktu Februari hingga Juni 2024. Kemudian titik rawan ketiga, ialah pada periode 15 Februari sampai 20 Maret 2024, yakni saat rekapitulasi hasil perhitungan suara.

“Di tahapan selanjutnya adalah pada 14 Juni sampai 4 Juli 2024 pada tahap penetapan hasil pemilu. Ini juga kami terutama di tim pengendali informasi, akan berupaya membantu penyelenggara pemilu untuk melakukan pengamanan dari pengendalian informasinegatif yang mungkin terjadi pada penetapan pemilu 2024 ini,” tutur Taufik.

Titik rawan yang terakhir, lanjut Taufik, ialah pada periode Agustus-Oktober 2024, yang diperkirakan berpotensi terjadi kekacauan, sebagai bentuk respons menolak pengumuman hasil penghitungan suara.

“Ini kami harapkan dengan upaya-upaya yang kami lakukan, kerentanan atau ancaman ini tidak terjadi. Tentunya kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan disini,” tegasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button