Market

Inilah Perkembangan Pasar Keuangan yang Perlu Dicermati Investor

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi dan bisnis, para pelaku pasar dan investor di pasar keuangan perlu mengetahui berbagai perkembangan terkini berbagai data keuangan.

Perkembagan dimaksud berasal dari bursa saham, nilai tukar mata uang, harga berbagai komoditas, berita-berita dalam dan luar negeri. Sebab, semua itu tentu dapat memengaruhi positif-negatifnya sentimen pasar.

Dikutip dari berbagai sumber berikut perkembangan dimaksud:

IHSG: 6.645,05 (-0,72%)

LQ45: 948,02 (-0,52%)

DJIA Closed 35912

NASDAQ Closed 14894

GOLD +1.6 +0.09% 1818.90 (IDR814,185)

OIL +0.03 +0.03% 84.30

COAL (Feb’22/Newcastle) +16.75 +8.36% 217

NICKEL +95 +0.43% 22310.50

TIN -160 -0.40% 40351

CPO (Feb’22) +48 +0.91% 5324

EIDO Closed 23.66

US 10yr Closed 1.793%

US 2yr Closed 0.9709%

INDO 10yr -0.0063 -0.09% 6.6305%

VIX Closed 20.31

IDR (Spot) 14,324

Data per 17 Januari 2022 kecuali dinyatakan sebaliknya.

Opini Pasar

Kepala riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang memperkirakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (18/1/2022) berpeluang rebound dalam kisaran support 6.594 dan resistance 6.690. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi berada dalam kisaran 14.270-14.400 per dolar AS. 

Berita-berita Dalam Negeri

  1. IHSG dan rupiah kompak melemah pada perdagangan Senin (17/1), di tengah dirilisnya data ekonomi China dan Indonesia. IHSG ditutup melemah 0,72% ke level 6.645,048. Data perdagangan mencatat nilai transaksi hanya mencapai Rp 9,8 triliun. Sebanyak 203 saham menguat, 340 saham melemah, dan 137 saham mendatar.
  2. Mata uang rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14% menjadi Rp 14.315/USD pada Senin kemarin, dari penutupan perdagangan Jumat pekan lalu. Selain itu, harga SBN kembali ditutup variatif kemarin, karena adanya sentimen dari sejumlah data ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi China pada 4Q21.
  3. Utang Luar Negeri Indonesia November 2021 Turun Jadi Rp5.966 Triliun. Posisi ULN Indonesia pada akhir November 2021 tercatat sebesar US$416,4 miliar atau Rp5.966,6 triliun (1 USD = kurs Rp14.329) atau turun -1.4% dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan Oktober 2021 sebesar US$422,3 miliar atau Rp6.051,1 triliun. ULN pemerintah lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah bulan November 2021 sebesar US$202,2 miliar atau Rp2.897,3 triliun, lebih rendah -1.32% dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$204,9 miliar atau Rp2.936 triliun. Posisi ULN swasta tercatat sebesar US$205,2 miliar atau Rp2.940,3 triliun pada November 2021, menurun dari US$208,3 miliar atau Rp2.984,7 triliun pada Oktober 2021. Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi sebesar 2,0% (yoy) pada November 2021, lebih dalam dibandingkan kontraksi 1% yoy pada periode sebelumnya.
  4. Jumlah penduduk miskin di Indonesia turun 1,04 juta orang dari Maret 2021 dan 1,05 juta orang terhadap September 2020, menjadi 26,5 juta per September 2021. Demikian berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan demikian persentase penduduk miskin pada September 2021 mencapai 9,71 persen, turun 0,43 persen poin terhadap Maret 2021 dan 0,48 persen poin terhadap September 2020.
  5. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengalokasikan anggaran sebesar Rp 38,5 triliun kepada BUMN melalui Penyertaan Modal Negara (PMN). Setidaknya ada tujuh BUMN terpilih yang akan menerima suntikan modal, yaitu PLN, Hutama Karya, Adhi Karya, Waskita Karya, SMF, PII, Perum Perumnas.
  6. Aksi korporasi berupa Right Issue (RI) yang dilakukan oleh emiten konstruksi PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tidak terserap penuh. Dari total target pendanaan sebesar Rp 11,93 triliun, WSKT hanya berhasil mendapat suntikan modal dari pemegang saham sebesar Rp 9,44 triliun atau sekitar 79% dari target.

Berita-berita Luar Negeri

  1. Pasar Asia-Pasifik bersiap untuk naik tipis pada hari Selasa setelah hari yang tenang di Wall Street di mana pasar AS ditutup untuk hari libur umum
  2. Presiden China Xi Jinping memperingatkan terhadap kenaikan suku bunga yang cepat pada hari Senin yang dapat menggagalkan pemulihan global dari pandemi virus corona. “Jika ekonomi utama mengerem atau memutar balik kebijakan moneter mereka, akan ada dampak negatif yang serius,” kata Xi melalui konferensi video di acara virtual The Davos Agenda. “Suku bunga menjadi tantangan bagi stabilitas ekonomi dan keuangan global, dan negara-negara berkembang akan menanggung bebannya,” katanya.
  3. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, atau OPEC, akan merilis laporan pasar minyak bulanan pada hari Selasa di mana para pedagang cenderung mengamati tanda-tanda bahwa permintaan minyak global telah dipengaruhi oleh lonjakan kasus Covid di seluruh dunia.
  4. Bursa saham Wall Street tutup alias tidak beraktivitas pada Senin (17/1) waktu AS untuk memperingati Hari Martin Luther King Jr (MLK). Wall Street libur untuk menghormati hari jadi Martin Luther King Jr yang lahir pada 15 Januari 1929. Pasar obligasi AS juga tutup.
  5. Indeks Dow Jones turun 1,3% sepanjang tahun ini, sedangkan S&P 500 juga turun 2,6%. Nasdaq Composite menjadi yang terburuk, jatuh 5,5%, seiring saham teknologi terpukul di tengah tanda-tanda bahwa Fed akan mulai menaikkan suku bunga. Hari MLK merupakan jeda hingga pengumuman pendapatan pada akhir minggu ini. Sejumlah perusahaan besar, termasuk Goldman Sachs, UnitedHealth, Bank of America, Procter & Gamble, Morgan Stanley, American Airlines, dan Netflix dijadwalkan akan melaporkan pendapatan pada minggu ini.
  6. Bank of Japan akan merilis suku bunga bank pada pukul 10.00 WIB hari ini. Konsensus pasar sepakat bank sentral Jepang masih akan tetap mempertahankan rezim suku bunga negatif yaitu -0,1%. BOJ telah mengatakan akan melanjutkan kebijakan yang ultra longgar untuk mendukung ekonomi.
  7. Adanya rilis data PDB China pada 4Q21 yang tumbuh 4% yoy atau lebih baik dari ekspektasi pasar yaitu sebesar 3,6% yoy. Capaian tersebut melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 3Q21 yang naik 4,9% yoy. PDB China selama tahun 2021 yaitu sebesar 8,1% yoy.
  8. Pelaku pasar di Asia bereaksi beragam terhadap rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) China, dimana indeks KOSPI Korea Selatan memimpin koreksi sebesar 1,09%. Sebaliknya, Nikkei Jepang memimpin reli sebesar 0,74%.

Data Ekonomi yang akan Dirilis

19 Jan : CPI (YoY) (Dec)

19 Jan : Current Account (Nov)

19 Jan : Building Permits (Dec)

19 Jan : Trade Balance (Dec)

20 Jan : Interest Rate Decision

20 Jan : CPI (YoY) (Dec)

20 Jan : Initial Jobless Claims

20 Jan : Philadelphia Fed Manufacturing Index (Jan)

20 Jan : Crude Oil Inventories

21 Jan : Retail Sales (MoM) (Dec)

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button