Market

Inilah Peta Pilihan Saham Pascakenaikan Harga BBM

Rabu, 07 Sep 2022 – 04:30 WIB

Inilah Peta Pilihan Saham Pascakenaikan Harga BBM - inilah.com

(Foto: Inilah.com/Didik Setiawan)

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai tidak terlalu berdampak pada pergerakan pasar saham. Sebab, pengurangan subsidi itu merupakan kebijakan perimbangan ekonomi. Inilah peta pilihan saham pascakenaikan harga BBM.

Pada perdagagan Selasa (6/9/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat tipis 1,272 poin (0,02%) ke posisi 7.233,155. Harga tertingginya di 7.287,700 atau menguat 55,817 poin dan terendahnya di 7.230,793 atau melemah 1,09 poin dari posisi penutupan hari sebelumnya di 7.231.

Kepada Inilah.com melalui pesan WhatsApp, Pengamat dan Praktisi Pasar Saham Sem Susilo memberikan rincian penjelasannya berikut ini:

1. Perimbangan Ekonomi

Kenaikan harga BBM adalah kebijakan perimbangan ekonomi. Memanjakan rakyat dengan kebijakan populis dan negara kehabisan daya untuk membangun, konsekuensinya adalah negara semakin sulit mengejar ketertinggalan.

Pilihannya adalah subsidi dikurangi sampai pada porsi perimbangan, sehingga ekonomi rakyat tidak terganggu dan negara punya daya untuk terus membangun. Jadi, kenaikan harga BBM tidak terlalu berdampak pada pasar. Itu membawa dampak berimbang.

2. Saham Infrastruktur

Pemangkasan subsidi membawa kabar baik bagi sektor infrastruktur. Negara punya kelonggaran anggaran untuk membangun. Saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR)  boleh dipertimbangan. Itu karena katalis infrastruktur dan secara teknikal dua saham tersebut masih berada di harga dasar.

3. Saham Komoditas

Saham komoditas terdampak kecil dari kenaikan harga BBM. Saham komoditas berkorelasi positif dengan harga komoditasnya. Jika harga komoditas masih menunjukkan laju yang bullish, boleh dipertimbangkan saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE).

Sebab, secara fundamental dua saham tersebut terhitung sehat dan secara teknikal masih berada di harga dasar.

4. Saham Migas

Saham minyak dan gas alias migas rata-rata sudah terbang tinggi, seperti saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Yang belum terbang terlalu tinggi hanya saham PT Elnusa Tbk (ELSA).

5. Situasi Intermarket

Pemilihan Umum Amerika Serikat akan dilaksanakan pada 2024. Artinya, jika petahana ingin terpilih kembali, perlu memoles ekonomi dan bursa mulai saat ini. Jika ekonomi dan bursa saham jatuh, tentu akan menjd rapor merah bagi pertahana.

6. Sentimen Lokal

Dari lokal, tidak ada katalis negatif yang massif. Yang perlu dipantau ketat justru situasi dan kondisi eksternal. Sebab, saat ini sebagian besar ekonomi negara Barat dalam kondisi rapuh. Ini akibat ulah mereka sendiri yang memprovokasi perang. Rantai pasok pun terganggu dan berdampak pada hiperinflasi.

7. Faktor Teknikal

Secara teknikal, IHSG PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menuju dan menguji resisten tertinggi sepanjang sejarah alias all time high atau ATH di posisi 7.355 dan resisten psikologis 7.500 dengan dijaga support di 6.750-7.000.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button