Market

Inilah Saham-saham Pilihan Jumat, 1 April 2022

Arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat (1/4/2022) berpeluang menguat. Menurut analis, katalis positif yang mewarnai pasar saham domestik lebih banyak ketimbang sentimen negatif. Inilah saham-saham pilihannya.

Yuganur Wijanarko, analis senior KGI Sekuritas Indonesia mengatakan, IHSG nyaris tiap hari mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah Busa Efek Indonesia (BEI).

“Indeks mendapat katalis positif dari kenaikan harga komoditas. Pada saat yang sama, masyarakat optimistis terhadap recovery dari pandemi COVID-19. Kayaknya, ini COVID sudah selesai,” katanya kepada Inilah.com di Jakarta, Kamis (31/3/2022) sore.

Lebih jauh ia menegaskan, meski di China kasus COVID-19 kembali merebak, tapi, sekarang orang tahu bahwa yang meninggal akibat virus tersebut adalah pasien dengan komorbid dan lansia alias orang tua saja.

Ia juga memproyeksikan bahwa status PPKM di berbagai daerah kemungkinan akan dilepas atau dicabut. “Jadi, kalau orang sakit, ya sakit saja,” tuturnya.

Belum lagi, kata Yuganur dengan adanya konser Justice World Tour di Jakarta. Jadwal konser Justin Bieber ini ditambah menjadi dua hari. Konser yang semula dijadwalkan pada 3 November mendatang juga akan digelar satu hari sebelumnya, pada 2 November 2022 di lokasi yang sama, Stadion Madya Gelora Bung Karno.

“Kan Justin Bieber mau konser. Ya sudah, COVID selesai artinya. Ini tanda-tanda recovery economy sedang berjalan,” tambah dia menegaskan.

Sinyal pemulihan ekonomi juga sudah datang sebelumnya dari Singapura yang ekonominya tumbuh 5,9% pada kuartal IV-2021. “Lumayan tinggi tuh!” timpal dia. “Jadi, sentimen positifnya lebih banyak daripada sentimen negatif.”

Arah IHSG Selanjutnya

Oleh karena itu, menurut Yuganur, jika bursa regional naik, IHSG pun dipastikan naik untuk momentum sekarang-sekarang ini.

“Kalau sudah begini, resistance IHSG berada di 7.150 kalau indeks mampu menembus 7.100. Kalaupun indeks koreksi turun, paling-paling turun ke 7.020,” ujarnya.

Namun, ia tak menampik adanya kemungkinan jika level ini masih dapat tembus ke bawah dan indeks akan berada di bawah 7.000 kembali. “Tapi, saya lihat indeks akan terkonsolidasi di bagian atas 7.000,” ungkap dia.

Yuganur juga mengomentari sentimen negatif dari AS yang timbul. Investor khawatir akan adanya ancaman resesi ekonomi di negeri Paman Sam. Hal ini ditandai dengan selisih yield antara US Treasury 5 tahun dan 30 tahun yang sudah menunjukkan angka negatif.

Inversi adalah kondisi lebih tingginya yield seri obligasi tenor lebih pendek dibandingkan dengan yield seri obligasi tenor lebih panjang.

“Tapi, itu masih lama setahun setengah lagi (resesinya). Biasanya kalau terjadi inverted yield di AS, harga-harga komoditas bakal mengalami kenaikan terlebih dahulu. Harga minyak masih bisa naik hingga US$150 per barel di 2022 ini,” ungkap dia.

Sementara terkait kenaikan harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN transaksi saham menjadi 11%, menurut dia, tidak akan berpengaruh negatif ke bursa. “Kalau harga BBM jenis Premium dan Pertalite yang dinaikkan baru ngaruh. Orang tetap trading kok meski BBM naik,” tukasnya.

Saham-saham Pilihan

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal dalam transaksi saham hari ini. Ia merekomendasikan saham-saham bluechip karena masih menjadi index mover, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

“Lebih ke trading karena ada momentumnya untuk naik. Hanya saja, ini tergantung juga pada kondisi bursa regional dan Dow Jones,” ucapnya mewanti-wanti.

Indeks masih bisa bergerak naik dan saham-saham bluechip yang jadi penggraknya. “Jika ada koreksi saham yang dalam hingga 3-4%, yang bluechip naik duluan,” ungkap dia.

Adapun saham-saham pilihan Yuganur adalah:

  1. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). “Rekomendasi beli untuk saham TLKM dengan support 4.550-4.500 dan resistance 4.700,” ujarnya.
  2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). “Rekomendasi beli juga untuk saham BBRI dengan support di 4.650-4.600 dan resistance 4.800,” tuturnya.
  3. PT Astra International Tbk (ASII). “Beli juga untuk saham ASII dengan support di 6.550-6.500 dan resistance 6.800,” pungkas Yuganur.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button