Market

Inilah Saham-saham Pilihan Rabu, 13 April 2022

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (13/4/2022) berpeluang ranging dalam kisaran support 7.115-7.065 dan resistance 7.320-7.355. Inilah saham-saham pilihannya.

Pada perdagangan Selasa (12/4/2022), IHSG berakhir menguat 10,987 (0,15%) ke posisi 7.214. Tertinggi intraday-nya di 7.320.

CEO & Founder Akela Trading System, Hary Suwanda mengatakan, selama dua hari terakhir aksi profit taking benar-benar mewarnai IHSG. “Saya melihat profit taking yang menyebabkan IHSG sempat terkoreksi dan kembali ke zona positif saat penutupan Selasa ini,” katanya kepada Inilah.com saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (12/4/2022) sore.

Sebelumnya, kata dia, begitu lompat dan tembus level psikologis 7.200 di awal pekan, indeks ditarik naik kencang hingga mencapai all time high di 7.355. Namun, saat penutupan justru berada di angka merah.

“Jadi, momentum penguatan IHSG belakangan ini digunakan sebagai peluang untuk merealisasikan keuntungan,” ujarnya.

Aksi profit taking, kata dia, terjadi pada saham-saham di sektor pertambangan energi dan mineral. Sebab, saham-saham di sektor tersebut sudah mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir. “Kenaikan mereka terpicu oleh konflik Rusia-Ukraina yang membuat harga komoditas tambang energi dan mineral melambung,” ucapnya.

Akibatnya, saham-saham yang berhubungan dengan komoditas tersebut sudah mengalami kenaikan signifikan. “Yang naik selalu saham-saham tambang energi dan mineral, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Timah Tbk (TINS), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA),” papar dia.

“TPIA bergerak di industri plastik karena positioning-nya bagus banget yang selama pandemi kompetitornya berguguran. Resesi merupakan seleksi alam. Siapa yang bertahan paling lama, dia yang akan menang,” ungkap Hary.

Akan tetapi, di tengah aksi realisasi untung tersebut, ia melihat adanya rotasi ke saham-saham sektor perbankan, real estate, dan ritel. “Yang kemarin-kemarin tertekan, sekarang berpeluang naik. Saham-saham yang belum mengalami kenaikan sekarang mulai naik. Tapi, secara teknikal, kita butuh konfirmasi lagi,” ucapnya.

Arah IHSG Selanjutnya

Hary memperkirakan, laju IHSG Rabu ini masih berada dalam trading range. Support berada di 7.115 dan 7.065 sementara resistance di 7.320 yang merupakan tertinggi Selasa (12/4/2022) dan tentunya resistance berikutnya adalah titik tertinggi sebelumnya di 7.355 yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah alias all time high (ATH).

“Kalaupun IHSG mengalami koreksi, merupakan hal yang sehat,” tuturnya.

Dari sisi sentimen pasar, Hary tidak melihat adanya potensi Indonesia kembali masuk ke resesi walaupun banyak di media menyatakan hal itu. “Tapi, saya bilang tidak!” ucapnya tandas.

Dengan membaca makro ekonomi dengan berbagai indikator, ia mengaku heran baik dengan media maupun social media yang heboh terkait kekhawatiran inflasi yang tinggi.

“Saya tahu memang ada kenaikan inflasi, tapi coba lihat datanya berapa, 2,64 persen. Bandingkan sebelumnya dengan era normal di mana inflasi mencapai 5-6 persen. Inflasi sekarang relatif jauh lebih rendah,” timpal Hary.

Ia mengakui memang jika dibandingkan dengan tahun 2020, inflasi sekarang terhitung tinggi. “Tahun 2022 kita baru beranjak pulih dari COVID-19. 2020 itu jelas inflasi rendah karena pandemi di mana daya beli turun tajam dan resesi,” ucapnya. “Itu wajar kalau inflasi masih rendah.”

Sekarang, perekonomian sudah mulai opening untuk recovery sehingga inflasi naik. “Ya wajar, apalagi mau menjelang Lebaran. Itu merupakan fenomena yang biasa terjadi,” tukasnya.

Begitu juga dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang angkanya masih di atas 5%. “Di mana resesinya? Resesi itu minimal dua kuartal tumbuh minus berturut-turut. Kalaupun IHSG turun, hanya koreksi sehat. Tidak ada yang perlu terlalu kita khawatirkan bahkan untuk bulan Mei pun dengan adagium sell in May and go away,” kata Hary tandas.

Saham-saham Pilihan

Di atas semua itu, ia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan support 7.550 dan resistance di 8.075 dan 8.200.
  2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang saat ini pas berada di support dan Selasa kemarin mulai rebound. BBRI memiliki support di 4.540 dan 4470 sedangkan resistance di 4.760 dan 4.830.

“Untuk saham BBCA dan BBRI buy saja. Ini aman, untuk dipegang lama juga tidak apa-apa. Enggak usah khawatir. Kalaupun turun ya sudah diamkan saja,” ujarnya.

  1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dengan support di 1.080 dan resistance di 1.245 dan 1.285. “ACES mantap nih,” tuturnya.
  2. PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) dengan support di 1.970 dan resistance di 2.620. “SGER juga sip,” katanya.
    PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) - inilah.com
    Dok: Akela Trading
  3. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dengan support di 12.250 dan resistance di 13.775.
    PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) - inilah.com
    Dok: Akela Trading
  4. Saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA). “Untuk dua saham ini harus pantau dulu karena buntuh konfirmasi teknikalnya. Jika mereka mulai confirm atau mengonfirmasi rebound, berarti rotasi sudah mulai bergerak ke situ,” imbuhnya.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

 

 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button