Salah satu program Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk menurunkan inflasi daerah dan angka stunting dengan mensinergikan program ketahanan pangan keluarga dengan menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Kepulauan Babel .
“Kita berharap sinergi program ini dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga,” kata Penjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kepulauan Babel, Safriati Safrizal di Pangkalpinang, Minggu (24/12/2023).
Ia mengatakan dalam mensinergikan 10 Program Pokok PKK khususnya program pangan, TP PKK Kepulauan Babel telah melakukan kunjungan ke beberapa KWT di Kota Pangkalpinang seperti KWT Cendawan 31 Kecamatan Rangkui dan KWT Belinjo Kecamatan Gerunggang, guna mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan rumah dengan menanam berbagai tanaman pangan seperti sayur mayur, cabai dan lainnya.
“KWT ini memiliki keahlian dalam memanfaatkan pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan hal itu tentunya bisa disandingkan dengan 10 Program Pokok PKK, khususnya program pangan,” ujarnya.
Menurut Safriati dengan bersinergi dan pelaksanaannya saling berdampingan, akan memiliki manfaat bagi masyarakat secara luas. Dari hanya puluhan keluarga, akan bisa ratusan keluarga yang bisa menanam mandiri sayuran di pekarangan rumahnya.
“Jika masing-masing keluarga sudah mandiri menanam sayuran di pekarangan rumahnya, tentunya para ibu-ibu ini, tidak perlu lagi membeli kebutuhan sayur mayur di pasar, bahkan jika panennya banyak tentunya mereka bisa menjual hasil panen sayur mayur tersebut,” katanya.
Ia mengajak para anggota KWT dan kader PKK agar dapat mensinergikan program ini, sehingga lahan kosong maupun pekarangan dapat termanfaatkan dengan baik dan menjadi produktif.
“Kami berharap kegiatan kunjungan dan partisipasi aktif ini akan memberikan dampak positif dalam peningkatan kesejahteraan keluarga serta menjadi contoh kolaborasi yang baik dalam implementasi program-program PKK,” katanya.
Dari data Pemprov Babel tercatat stok beras di Pulau Belitung sekitar 280 ton yang tersedia di gudang, dan yang sedang dalam perjalanan 750 ton. Sementara stok minyak goreng 23.000 liter di gudang dan akan masuk lagi dalam waktu dekat sekitar 150.000 liter.
Untuk pasokan cabai merah besar di Pulau Belitung salah satunya dipasok dari Poktan di Desa Dukong, salah satu Poktan Belitung, yang cabai di kebun mereka dapat dipanen tiga hari sekali dan menghasilkan sekitar 8-10 ton untuk luas tanah 1 hektar.
Sementara berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) masih berada pada angka 18,5 persen pada 2022. Angka tersebut menempatkan provinsi kepulauan ini di peringkat ke-8 terendah prevalensi balita stunting di Tanah Air.
Bandingkan dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tercatat sebagai provinsi dengan angka stunting tertinggi nasional sebesar 35,3 persen. Meskipun dalam kategori rendah, namun angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.
Leave a Reply
Lihat Komentar