Hangout

Inilah Tips Merapikan Gigi Tanpa Kawat atau Behel

Anda tentu masih ingat saat-saat merasa kehilangan rasa percaya diri dengan gigi yang penuh braket metal, kawat, dan karet elastik berwarna-warni. Sebagian orang mengalaminya selama dua hingga tiga tahun di masa sekolah.

Masa-masa tersebut terhitung merupakan masa-masa yang sulit. “Selain karena kawat gigi itu sendiri, hal yang menyulitkan lainnya adalah ketika tidak bisa menggigit sebuah apel, terpaksa mengubah diet, dan tidak bisa menggosok gigi dengan baik,” kata Matthew Grant, Chief Operating Officer (COO) of OneSmile dalam keterangan tertulis yang diterima Inilah.com di Jakarta, Senin (28/11/2022).

Selain berbagai kesulitan tesebut, sambung dia, mulut juga terasa linu. Sebab, kawat gigi menyentuh bagian pipi dalam. “Anda pun harus mengunjungi dokter gigi dengan rutin untuk perawatan kawat gigi,” ujarnya.

Namun, sekarang ada sesuatu yang bisa membuat Anda tersenyum. OneSmile Aligners diklaim jadi pilihan alternatif selain kawat gigi atau behel yang telah hadir di Indonesia.

Clear aligners adalah alat perata gigi yang memiliki fungsi sama dengan behel. Ini telah menjadi produk ortodonti pilihan untuk merapikan gigi di usia remaja dan dewasa. Tren ini sudah berkembang di banyak negara, seperti Australia, Amerika Serikat, dan Eropa selama lebih dari dua dekade.

Tak tanggung-tanggung, jumlah pasien baru mencapai jutaan setiap tahunnya. Sekarang tren ini berkembang pesat hingga ke Asia dan kemudian Asia Tenggara. “Kawasan-kawasan itu mengikuti dan dengan cepat menyusul dalam hal penjualan dibandingkan pasar negara-negara barat,” ungkap Matthew.

Kunci utama mengapa pasien memilih perata gigi bening daripada kawat gigi tradisional adalah karena aligner menghilangkan semua pengalaman sulit yang dialami saat remaja ketika menggunakan kawat gigi.

“Itu adalah salah satu faktor utama yang paling dirasakan oleh sebagian besar pengguna mengenai clear aligners. Bening dan transparan, sehingga tidak ada yang tahu Anda sedang merapikan gigi saat memakainya,” papar dia.

Itulah alasan yang membuat OneSmile berbeda dengan aligners lain yang lebih mahal ataupun murah. Ini diklaim lebih dari sekadar merek ortodonti Clear Aligner.

Ini tidak seperti merek lain yang menjual aligner mereka ke klinik Gigi dan Ortodonti melalui model business to business (B2B), lalu memasarkan kepada pasien melalui jalur business to consumer (B2C).

“OneSmile Aligners peduli dan akan mendampingi Anda sebagai pasien selama 24 jam dalam 7 hari selama menjalani perawatan aligners untuk menjadikan pengalaman dan perjalanan ortodonti Anda menyenangkan, bebas rasa sakit, cepat, dan senyaman di rumah Anda. Ini adalah merek yang membawa klinik ke rumah Anda,” ungkap Matthew.

Produk ini menghadirkan teknologi digital tercanggih dari Jerman, Prancis, dan Amerika, 3D printing manufacturing solutions, dan Dental Monitoring yang telah dipatenkan secara global (Eksklusif dari OneSmile) ke Indonesia.

“Kami ingin menjadi yang berbeda dari yang lain dan tidak hanya memenuhi harapan Anda, tetapi melampauinya tanpa menurunkan kualitas dan dengan sepertiga dari biaya merek mahal lain,” timpalnya.

Itu mereka lakukan dengan komunikasi yang transparan sejak awal, dengan satu biaya perawatan. “Ini juga dikemas dengan manfaat dan menghilangkan biaya klinik mahal yang harus Anda bayar setiap kali Anda mengunjungi klinik gigi atau ortodonti lainnya di Indonesia,” ucapnya.

Dengan penggunaan teknologi digital, OneSmile memiliki ahli Ortodonti kelas dunia dengan Spesialisasi Clear Aligner yang telah berpengalaman menangani lebih dari 500 ribu kasus aligner. Mereka akan mendampingi perawatan secara langsung dari jarak jauh dan menyusun rencana perawatan secara khusus.

Selain itu, mereka juga memantau kemajuan perawatan setiap minggu melalui dental monitoring home scanbox dan aplikasi. OneSmile diklaim merupakan Aligners pertama di dunia yang memiliki kelebihan sebagai Aligner bersertifikat Halal pertama, 100% ramah lingkungan dengan aligner dan produk yang dapat didaur ulang.

“Semua itu terkonsep dalam satu biaya, tidak ada biaya tambahan apapun, dan satu sistem, serta juga dapat digunakan oleh anak-anak dari usia 10 tahun hingga usia lanjut,” imbuh Matthew.

Jika Anda sedang mempertimbangkan berbagai pilihan perawatan ortodonti atau mencari alternatif perawatan ortodonti untuk anak atau diri Anda, tips merapikan gigi tanpa kawat atau behel ini mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button