Market

Insentif 200 Ribu Motor Listrik, Pakar: Target Muluk Minus Sosialisasi

Pakar ekonomi dan energi UGM, Fahmy Radhi menilai, target subsidi 200 unit motor listrik pada tahun ini, terlalu ambisius. Belum pernah sosialisasi, maunya muluk-muluk.

“Kenapa peminatnya sepi padahal sudah ada insentif atau subsidi? Ini kan menyangkut perilaku konsumen. Jadi, insentif atau subsidi tidak serta merta membuat masyarakat tertarik. Sosialisasi saja enggak ada,” ungkap Fahmy kepada Inilah.com, Jakarta, Senin (22/5/2023).

Peran public communication atau sosialisasi, kata Fahmy, sangat penting. Apalagi yang disasar adanya perubahan perilaku konsumen dari kendaraan berbasiskan bahan bakar minyak (BBM) ke listrik.

Apalagi, pemerintah mematok target minimal 200 ribu motor listrik mengaspal pada tahun ini, menurutnya terlalu gede. terlalu ambisius apalagi tanpa itu tadi, sosialisasi.

“Kan, masyarakat perlu diyakinkan, kenapa harus ganti ke motor listrik. Manfaatnya apa untuk dia, lingkunmgan sekitar dan negara,” ungkapnya.

Belum lagi kesiapan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia yang menurutnya masih amburadul. Termasuk syarat bengkel untuk konversi dari motor BBM ke listrik harus memiliki sertifikasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Syarat ini bisa menjadi kendala bagi masyarakat di daerah. “Enggak heran, baru 114 unit yang laku. Masih kurang banyak dari 200 ribu unit. Saya enggak yakin tahun ini tembus,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang juga Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), miris dengan masih rendahnya motor listrik yang laku meski sudah disediakan insentif Rp7 juta per unit.

Dia pun mendorong adanya revisi atas meksnisme dari pemberian insentif motor listrik. Sedangkan target 200 ribu unit pada tahun ini, tak perlu dirubah. Lantaran dia mengaku optimis tercapai. “Bukan targetnya tapi mekanismenya dievaluasi. Saya masih optimis (target 200 ribu motor listrik),” kata Moeldoko, Jakarta, Senin (22/5/2023).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button