Intip Kamar Bos Kartel Narkoba Kalteng yang Buron Selama 2 Tahun, Kumuh tapi Mewah


Badan Narkotika Nasional (BNN) mengamankan bandar narkoba asal Kalimantan Tengah bernama Salihin alias Saleh (39) yang selama ini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) atau buronan polisi setelah melarikan diri dari eksekusi penjara pada 2022 lalu.

Saleh disebut bandar narkoba jenis sabu di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Ia menjalankan bisnis haramnya tak jauh berbeda dengan bos kartel narkoba asal Kolombia, Pablo Escobar dan terkenal licin dari kejaran polisi. Bahkan dalam satu hari, omzetnya mencapai Rp100 juta.

Sejatinya Saleh merupakan terpidana kasus narkoba yang ditangkap pada tahun 2021 lalu dengan barang bukti sabu 202,8 gram dan sempat menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Palangka Raya.

Usai melewati proses persidangan yang cukup panjang, dalam putusan Pengadilan Negeri Palangka Raya Nomor 17/Pid.Sus/2022/PN Plk Tanggal 24 Mei 2022, Hakim Ketua, Heru Setiyadi menyatakan dakwaan yang disangkakan kepada Saleh tak punya cukup bukti yang kuat hingga dia dibebaskan.

Kemudian tim penyidik BNN RI serta Jaksa Penuntut Umum yang menangani kasus tersebut meyakini bahwa Saleh bersalah dan mengajukan kasasi. Hasilnya, Saleh mendapat vonis 7 tahun penjara serta denda sebesar Rp1 miliar. Namun, belum sempat dieksekusi, Saleh melarikan diri hingga akhirnya kembali ditangkap awal September 2024 setelah dua tahun buron.

Dalam pelariannya, ternyata Saleh masih terus menjalani bisnis haramnya. Ia berperan sebagai pengendali dan menerima fee dari bos besarnya yang masih buron berinisial Koh A.

Tak jauh berbeda dengan kartel narkoba asal Kolombia yakni Pablo Escobar, Saleh memiliki tempat persembunyian di Jalan Rindang Banua, Gang Sayur Kampung Puntun yang biasa dikenal dengan kampung narkoba di Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya.

rumah bandar narkoba kalteng
(Foto: RadarSampit)

Ia memiliki dua kamar terpisah dari rumah utamanya yang berjarak sekitar 50 meter, dan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki, karena jalurnya berupa titian kayu.

Jika dilihat dari luar, bangunannya tampak sangat kumuh. Seluruh dindingnya ditutupi seng dan sebagian triplek.

Namun begitu masuk ke dalam ternyata seperti sebuah apartemen. Isinya lengkap ada kamar tidur dengan kasurnya yang tebal, wastafel, AC, televisi, meja, dapur, dan kamar mandi.

post-cover
(Foto: tribunkalteng)

Ternyata, dua kamar itu digunakan Saleh untuk bersantai bersama dua wanita yang disebut sebagai ‘selir’ atau pendampingnya.

“Ini buat tidur dengan selir-selirnya,” ucap petugas BNN yang melakukan penggerebekan.

kamar bos kartel narkoba kalteng
(Foto: RadarSampit)

Kamar kedua menawarkan pemandangan serupa, dengan fasilitas yang sama diatur dalam lingkungan yang serba nyaman.

Saleh, yang saat ini berstatus duda setelah mantan istrinya yang bernama Kokom juga terjerat kasus narkoba, dan kini mendekam di penjara diketahui menggunakan kamar-kamar tersebut untuk bersenang-senang dengan dua wanita.

Kini bos kartel narkoba Kalteng itu telah diamankan BNN. Tak hanya Saleh, polisi juga menangkap dua orang yang ikut terlibat dalam sindikat yang sama yang berinisial E dan M alias U. Sementara itu ada 10 orang lain yang ikut diamankan untuk dimintai keterangan dan dipastikan keterlibatannya.

BNN juga melakukan penyidikan dan penyelidikan terhadap tindak pidana pencucian uang (TPPU) pada setiap kasus tindak pidana narkotika, termasuk yang dilakukan oleh komplotan Saleh.