Market

Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal Tak Akan Mati, Ini Analisa Perencana Keuangan

Selama rakyat Indonesia hanya berorientasi kepada cuan cepat dan besar, tanpa adanya edukasi, jangan harap kasus investasi bodong atau pinjol ilegal, berakhir.

Kepada Inilah.com, Jakarta, Jumat (18/11/2022), perencana keuangan kondang, Safir Senduk bilang, rakyat Indonesia suka dengan iming-ming untung atau cuan besar dan cepat. Tanpa perlu tahu bagaimana cara dan risikonya. Artinya, mereka perlu edukasi bagaimana cara membelanjakan uangnya di produk investasi yang tepat dan aman. “Ya, memang realitasnya seperti itu. Masyarakat kita lebih tertarik dengan cuan besar dan cepat. Soal edukasinya belakangan,” ungkap Safir.

Contoh kasus Indra Kenz yang heboh sebagai crazy rich bersama Binomo-nya. Pria asal Medan dengan nama asli Indra Kesuma itu, rajin mengunggah foto berbalut kemewahan.

Membeli mobil Tesla sekitar Rp1,5 miliar pada jam 03.00 WIB. Lantaran tak bisa tidur mikirin mobil tersebut. Atau keluar duit Rp300 juta hanya untuk sebuah kaos, main-main Iphone Promax 13 yang akhirnya jatuh dan pecah. Padahal, harga telepon pinter berlogo apel tergigit itu, cukup mahal. “Tapi itu semua disukai masyarakat kita. Belakangan baru sadar kalau ketipu Binomo. Sekarang Indra Kentz sudah divonis, uang para korbannya disita negara. kan kasihan korbannya,” ungkap Safir.

Asal tahu saja, korban Binomo Indra Kenz berjumlah 144 orang, nilainya mencapai Rp 83,3 miliar. Majelis Hakim PN Tangerang yang dipimpin Rahman Rajagukguk

memvonis Indra Kentz, penjara 10 tahun dengan denda Rp5 miliar.

Celakanya, Hakim Rahman tidak sepakat dengan jaksa penuntut umum (JPU), menyatakan bahwa Binomo itu tak lebih dari judi online. Akibatnya, seluruh aset Indra Kentz disita negara. Sementara jaksa menuntut aset yang disita dari Indra Kentz diserahkan kepada 144 korban, melalui Paguyuban Perkumpulan Trader Indonesia Bersatu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button