Apple diperkirakan bakal merilis iPhone layar lipat pertamanya pada kuartal keempat tahun 2026.
Gizmochina melaporkan Jumat (7/3/2025), kemungkinan ponsel lipat dari Apple bakal diluncurkan pada kuartal keempat tahun 2026 berdasarkan kabar terbaru dari analis Apple terkenal Ming-Chi Kuo.
Dalam keterangannya di Medium, Ming-Chi Kuo menyebut raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino itu berencana menyelesaikan seluruh spesifikasi iPhone yang dapat dilipat pada kuartal kedua tahun 2025.
Namun, peluncuran produk itu diperkirakan baru dilakukan pada kuartal keempat tahun 2026. Dengan kata lain, produk ponsel lipat pertama Apple dapat dirilis pada waktu yang hampir sama dengan peluncuran iPhone 18.
Ming-Chi Kuo memperkirakan iPhone layar lipat pertama akan diproduksi secara terbatas setidaknya hingga tahun 2027.
Menurut dia, pengiriman produk lipat pertama Apple dapat mencapai 3 juta hingga 5 juta unit pada 2026 saja dan target pengirimannya bisa ditingkatkan menjadi sekitar 20 juta unit pada 2027.
Karena Apple dikenal sebagai perusahaan yang menawarkan produk-produk premium, Ming-Chi Kuo memprediksi ponsel lipat itu akan dipasarkan dengan harga US$2.000 sampai US$2.500 atau sekitar Rp32 juta hingga Rp40 juta.
Model ponsel lipat pertama dari Apple diperkirakan akan mirip dengan Galaxy Z Fold 6 besutan Samsung.
iPhone 16 Akhirnya Boleh Masuk Indonesia
Seri iPhone 16 akhirnya mengantongi izin untuk masuk ke pasar Indonesia setelah melewati negosiasi panjang dengan pemerintah. Resminya kehadiran iPhone teranyar ini di Indonesia setelah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menerbitkan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk 20 produk Apple, termasuk 11 produk telepon seluler dan sembilan produk komputer tablet.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief menyebut sertifikasi TKDN ini diberikan setelah Apple kembali mematuhi regulasi terkait kebijakan TKDN perangkat handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) sesuai Peraturan Menteri Perindustrian No. 29 Tahun 2017.
Febri menjelaskan bahwa Apple memilih skema ketiga dalam proposal investasi periode 2025-2028. Salah satu komitmen dalam skema ini adalah pembangunan pusat riset dan inovasi senilai US$160 juta di Indonesia. Fasilitas ini menjadi pusat riset dan inovasi Apple kedua di luar AS, sekaligus yang pertama di Asia.
Namun, meski sudah mengantongi sertifikat TKDN, iPhone 16 belum bisa langsung beredar di Indonesia. Apple masih harus mendapatkan sertifikat postel (pos dan telekomunikasi) dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Setelahnya, Apple juga perlu memperoleh Tanda Pendaftaran Produk Impor (TPP Impor) dari Kemenperin sebelum bisa mendaftarkan IMEI dan mendapatkan izin impor dari Kementerian Perdagangan.