News

IPW: Copot Jenderal Sambo dari Tim Elite Polri

Penanganan kasus Brigadir J diyakini bakal terus mengalami hambatan karena secara mengejutkan, Irjen Ferdy Sambo masih memangku jabatan penting. Kendati sudah nonaktif sebagai Kadiv Propam Polri, Jenderal Sambo masih menjabat Kepala Satgas Khusus (Kasatgassus) yang dianggap satuan elite Polri tidak resmi.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengungkapkan, kendati menyandang bintang dua, selaku Kasatgassus, Ferdy Sambo mengepalai 439 anggota yang terdiri dari sejumlah Kapolda dan anggota Polda. Posisi tersebut cukup strategis sehingga menjadi wajar apabila muncul desakan agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengklarifikasi keberadaan tim elite tersebut sekaligus memastikan Sambo dicopot dari jabatan itu.

Mungkin anda suka

“Jadi ini satu tim polisi elite. Ini istilah saya. Posisi elite ini diberikan pimpinannya kepada Ferdy Sambo,” kata Sugeng, kepada Inilah.com, di Jakarta, Senin (1/8/2022).

Menurutnya, sulit untuk memastikan hasil pengusutan perkara Brigadir J, yang sudah lebih dari 23 hari tewas tidak wajar di rumah dinas Kadiv Propam, bakal berjalan objektif. Pasalnya, Kabareskrim Mabes Polri Komjen Agus Andrianto merupakan penasehat Satgassus Polri itu.

“Penanganan kasus ini menjadi tidak objektif kalau dia (Ferdy Sambo) masih menjabat Kasatgassus ini. Karena dalam Satgassus ini ada juga posisi Kabareskrim sebagai penasehat. Sementara kasus ini sudah ditarik ke Bareskrim,” kata Sugeng.

Posisi Kasatgassus dibentuk pada masa Tito Karnavian menjabat Kapolri. Sementara Sambo dipromosikan menjabat Kadiv Propam Polri pada masa Kapolri Jenderal Idham Azis. Eks anggota Kompolnas Edi Hasibuan mengakui adanya Satgassus Polri yang dibentuk untuk melaksanakan misi-misi khusus.

Menurut Edi, Kasatgassus merupakan jabatan tambahan Kadiv Propam. Artinya, jika Ferdy Sambo sudah nonaktif sebagai Kadiv Propam maka automatis posisinya sebagai Kasatgassus juga nonaktif. Menurut Sugeng, pendapat tersebut tidak sepenuhnya tepat selama Polri belum memberi klarifikasi.

Dia meminta Polri menyampaikan penjelasan soal jabatan yang diemban Jenderal Sambo termasuk Kasatgassus terlebih dulu untuk meyakinkan publik. Sebab sudah muncul informasi-informasi yang menyebutkan Satgassus menjalankan misi kotor Polri termasuk melindungi bisnis-bisnis gelap.

Informasi lain lagi menyebutkan, dua ajudan Sambo yang adu tembak yakni Bharada E dan Brigadir J merupakan anggota Satgassus Polri. Sugeng menilai, dalam konteks ini seharusnya Kapolri Jenderal Sigit memberi klarifikasi soal Satgassus yang disebut Sugeng sebagai Tim Elite Polri.

“Mengapa dia juga harus dinonaktifkan karena peristiwa pidana yang mengakibatkan matinya Brigadir J ini terjadi dalam jangkauan kepemimpinannya. Dia kan pimpinan dari Bharada E dan Brigadir Y, semestinya dia harus bisa melakukan pengawasan melekat kepada anak buahnya supaya tidak terjadi peristiwa ini. Nyatanya justru terjadi. Bahkan bukan di tempat lain, tetapi di rumahnya,” kata Sugeng.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button