Iran akan Kerek Anggaran Militer 3 Kali Lipat

Selasa, 29 Oktober 2024 – 23:39 WIB

Pasukan elite Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dalam sebuah pawai militer di Teheran saat menunjukkan dukungan mereka untuk perjuangan rakyat Palestina. (Foto: Getty Images/Hossein Beris)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Pemerintah Iran mengusulkan untuk mengerek anggaran militer mereka tiga kali lipat sejalan dengan meningkatnya ketegangan dengan Israel.

Juru bicara pemerintah, Fatemeh Mohajerani, pada konferensi pers di Teheran, Selasa (29/10/2024), menjelaskan langkah tersebut akan menghasilkan ‘peningkatan signifikan lebih dari 200 persen dalam anggaran militer negara’. Namun, ia tidak memberikan informasi lebih lanjut.

Mengutip AFP, Teheran memang belum mengungkapkan angka spesifik anggarannya. Namun, menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), belanja militer Iran diperkirakan mencapai sekitar US$10,3 miliar pada 2023.

Anggaran yang diusulkan itu masih akan dibahas lebih lanjut. Parlemen Iran diharapkan akan memberikan keputusan terkait hal tersebut pada Maret.

“Semua langkah diambil untuk memenuhi kebutuhan pertahanan negara, dengan perhatian khusus diberikan pada masalah ini,” ujar Mohajerani.

Advertisement

Rencana tersebut muncul beberapa hari setelah Israel melancarkan serangan udara di lokasi militer di Iran. Serangan itu merupakan respons terhadap tindakan Teheran pada 1 Oktober, sebagai balasan atas tewasnya para pemimpin militan yang didukung Iran dan seorang komandan Garda Revolusi.

Setidaknya empat tentara tewas dalam serangan Israel, menurut pernyataan militer Iran. Selain itu, media Iran, Senin (28/10) melaporkan seorang warga sipil juga menjadi korban dalam serangan tersebut.

Setelah itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan serangan negaranya mengubah keseimbangan kekuatan antara kedua musuh bebuyutan tersebut.

“Musuh telah dilemahkan, baik dalam kemampuan mereka untuk memproduksi rudal maupun dalam kemampuan bertahan. Ini telah mengubah keseimbangan kekuatan,” kata Gallant dalam sebuah pernyataan.

Pada Senin (28/10/2024), Iran dan Israel saling melontarkan tuduhan sebagai ancaman terhadap perdamaian di Timur Tengah dalam sebuah perdebatan yang semakin memanas di pertemuan PBB.

SIPRI melaporkan belanja militer Israel meningkat 24 persen, mencapai US$27,5 miliar pada 2023, menjadikannya sebagai yang kedua tertinggi di kawasan setelah Arab Saudi.

Angka terbaru mengenai pengeluaran militer Israel untuk 2024 belum tersedia, meskipun negara Zionis itu mendapatkan dukungan militer yang signifikan dari AS sejak dimulainya perang. Selama beberapa dekade ini, Israel mendapat bantuan terbesar dari sekutu dekat mereka itu.

Menurut kantor berita resmi Iran, IRNA, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mendapatkan bagian terbesar dari anggaran militer negara tersebut.

Kantor berita itu melaporkan tentara reguler dan cabang angkatan bersenjata lainnya mendapatkan alokasi yang lebih kecil berdasarkan angka untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2025.

Iran tidak mengakui keberadaan Israel, dan kedua negara terlibat dalam konflik rahasia selama bertahun-tahun.

Republik Islam itu menuding Israel melancarkan serangkaian serangan sabotase dan pembunuhan yang ditujukan untuk menggagalkan program nuklirnya.
 

Topik

BERITA TERKAIT