News

Israel Bom Rumah Sakit Gaza, 500 Pasien dan Pengungsi Gugur

Kebrutalan penyerangan Israel ke Jalur Gaza mencapai titik kritis. Pada Selasa (18/10/2023) malam, Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza dibom, menewaskan sekitar 500 orang pasien dan pengungsi di dalamnya. Berdasarkan pernyataan dari pihak otoritas Palestina, insiden ini merupakan ‘pembantaian’ oleh Israel.

Reuters mewartakan, Kementerian Kesehatan Palestina dan organisasi internasional lainnya menyatakan bahwa jumlah korban tewas mencapai 500 orang, meskipun jumlah ini masih belum diverifikasi. Insiden ini telah memicu protes di berbagai belahan dunia, termasuk di Tepi Barat yang diduduki, Istanbul, dan Amman.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah klaim tersebut. Menurutnya, kelompok militan di Gaza lah yang bertanggung jawab atas ledakan mematikan ini. Angkatan Bersenjata Israel juga menolak tuduhan bahwa mereka menargetkan rumah sakit, menyatakan bahwa roket yang ditembakkan oleh kelompok militan Palestina Islamic Jihad lah yang menyebabkan ledakan.

Berita ini muncul menjelang kunjungan Presiden AS Joseph Biden ke Israel dan telah mempengaruhi dinamika politik internasional. Russia dan Uni Emirat Arab menuntut pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas insiden ini. Sementara itu, di Tepi Barat, bentrokan telah pecah antara pasukan keamanan Palestina dan demonstran yang mengecam serangan ini.

Otoritas Israel mengaku sedang menyelidiki serangan lain yang dilaporkan telah menargetkan sebuah sekolah PBB di Gaza, yang menewaskan enam orang dan melukai puluhan lainnya.

Presiden AS, Joseph Biden, menyatakan bahwa ia “terkejut dan sangat sedih” oleh ledakan di rumah sakit dan kehilangan nyawa. Dia telah memerintahkan tim keamanan nasionalnya untuk terus mengumpulkan informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Setelah ledakan di rumah sakit, upaya Biden hingga saat ini dalam perang Israel-Hamas dikritik oleh Anggota Parlemen AS Rashida Tlaib, satu-satunya orang Amerika keturunan Palestina di Kongres.

“Inilah yang terjadi jika Anda menolak memfasilitasi gencatan senjata dan membantu meredakan ketegangan. Perang dan kehancuran Anda hanya mendekat telah membuka mata saya dan banyak orang Amerika keturunan Palestina dan Muslim Amerika setuju dengan saya,” ujar perwakilan Demokrat yang sebelumnya bungkam terhadap kebijakan Biden.

Terkait serangan ini, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa serangan pada rumah sakit adalah “tidak pernah terjadi sebelumnya dalam skala ini”. Mereka juga menyebutkan bahwa sebelumnya telah ada 115 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza dan mayoritas rumah sakit di wilayah tersebut tidak berfungsi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button