Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad berharap pemerintah Indonesia dapat melakukan pendekatan politik di forum internasional buntut adanya Rumah Sakit (RS) Al Nasr yang diduduki Israel di Gaza, Palestina.
Sebab, menurut Sarbini, dengan jumlah RS yang tak banyak hal itu akan membuat krisis kesehatan yang luar biasa di Gaza. “Kita minta Indonesia berkolaborasi melakukan pendekatan dengan Mesri agar bisa mendirikan RS lapangan, RS Indonesia lapangan di Rafah. Sehingga jarak antara korban yang ada di Gaza dengan RS Indoensia d lapangan ini bisa sangat dekat,” kata Sarbini dalam jumpa persnya di Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2024).
Ia berharap saran tersebut dapat segera dilakukan, mengingat banyaknya korban yang terus berjatuhan di Gaza. “Pemerintah bisa melakukan upaya diplomatis dan nantinya bisa berkolaborasi antara tentara Indonesia, sama halnya persis apa yang telah dilakukan Indonesisa dengan mengirimkan RS lapangan kolaborasi antara departemen kesehatan dan TNI di era tahun 2004,” tuturnya.
Sarbini menerangkan, saran tersebut muncul lantaran ada sinyal bahwa pemerintah Mesir sedang membuka lampu hijau terhadap pihak Internasional untuk membuat rumah sakit di Rafah. “Ini kesempatan yang bisa cepat dilakukan pemerintah, sehingga RS lapangan yang mewakili Indonesia bisa terwujud. Apalagi RS Indonesia di Gaza sudah lumpuh sama sekali,” jelas Sarbini.
Diketahui sebelumnya, MER-C Indonesia mengungkap bahwa Rumah Sakit (RS) An Nasr di jalur Gaza Selatan telah diduduki oleh Israel. Tidak hanya itu, RS An Nasr juga mendapatkan tuduhan menyimpan senjata sama seperti tuduhan beberapa waktu lalu terhadap RS Indonesia di Gaza.
Sarbini melanjutkan hal ini sangat memprihatinkan bagi warga Palestina lantaran menggangu dan sangat menghancurkan kemanusiaan yang ada di Gaza. Mengingat, sudah tak banyak lagi RS yang beroperasional ala kadarnya menangani korban perang Palestina dan Israel.
Sarbini berharap dengan kabar ini, WHO dapat bersikap tegas dan turun tangan terhadap dipomatis pemerintahan Israel.
“Jadi WHO tidak hanya bisa mengeluh dengan matinya sistem kesehatan yang ada di Gaza. Tapi harus melakukan seusatu untuk melakukan pendekatan terhadan Israel dan Amerika untuk menghentikan kebiadaban terhadap rakyat Gaza,” ucap Sarbini.
Leave a Reply
Lihat Komentar