Israel-Hamas Capai Kemajuan dalam Negosiasi Pembebasan Sandera


Israel dan Hamas kabarnya telah mencapai sejumlah kemajuan dalam negosiasi melalui mediator mengenai rincian pertukaran sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza dengan tahanan Palestina, meski masih belum berhasil mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata di wilayah tersebut, demikian informasi dari pejabat Israel dan AS yang tidak mau disebutkan namanya.

Pekan lalu, Israel memberikan daftar sandera kepada Hamas yang akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan, dan pekan ini, Hamas menyerahkan nama-nama tahanan yang ingin dibebaskan kepada Israel, menurut laporan tersebut yang dilansir Sputnik News, Sabtu (31/8/2024).

Selama beberapa hari terakhir, pembicaraan dilaporkan berfokus pada rincian pertukaran dengan mediasi AS, Mesir, dan Qatar. Pertemuan ini diadakan baik di Kairo maupun Doha, tambah portal berita tersebut.

Sementara itu, pejabat tinggi Israel mengatakan bahwa Washington, bersama mitra Mesir dan Qatar, ingin memastikan bahwa Israel dan Hamas menyetujui sebanyak mungkin rincian, dengan mencampurkan ide-ide mereka sendiri, sehingga mereka dapat menyajikan kesepakatan paket.

Pendekatan ini dapat menjadi kunci dalam meyakinkan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berkompromi pada beberapa isu utama yang masih diperdebatkan sehingga kesepakatan dapat dilaksanakan.

Masalah yang diperdebatkan mencakup antara lain, kontrol atas koridor pusat di Jalur Gaza serta koridor Philadelphi di perbatasan antara wilayah Palestina dan Mesir, penarikan pasukan Israel, gencatan senjata yang bertahan lama, serta pemerintahan masa depan di Gaza.

Sementara itu, seorang sumber Hamas mengatakan kepada Sputnik pada Jumat (30/8/2024) bahwa saat ini tidak ada informasi tentang kemajuan dalam negosiasi mengenai gencatan senjata di wilayah tersebut.

Penasihat Netanyahu, Dmitry Gendelman, juga mengatakan hal yang sama kepada Sputnik.

Putaran baru pembicaraan mengenai kesepakatan antara Israel dan Hamas tentang gencatan senjata di Jalur Gaza dan pembebasan sandera berlangsung pada awal Agustus di Kairo dengan partisipasi Direktur CIA William Burns, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, serta pejabat tinggi dari Israel dan Mesir.

Pembicaraan tersebut berakhir tanpa kesepakatan, karena Israel dan Hamas tidak menerima sejumlah usulan dari mediator, demikian dilaporkan media mengutip sumber keamanan Mesir.

Kehadiran militer Israel yang terus berlanjut di koridor Philadelphia tetap menjadi persyaratan keamanan utama bagi negara Zionis tersebut.

Wall Street Journal melaporkan bahwa Israel ingin membangun tembok sepanjang koridor tersebut untuk mencegah Hamas menggali terowongan.