Serangan Israel ke Lebanon semakin brutal. Dalam waktu 36 jam pasukan militer Zionis meluncurkan sekitar 340 serangan udara.
Israel menyebut telah menyerang 140 target Hizbullah pada Selasa (15/10/2024). Setelah itu, gempuran terus berlanjut hingga Rabu (16/10/2024).
“Total dalam 36 jam terakhir hampir 340 serangan artileri atau udara di daerah perbatasan selatan Lebanon,” demikian laporan Al Jazeera, Rabu.
Israel juga mengeklaim mereka menghancurkan peluncur roket dan infrastruktur Hizbullah di desa-desa perbatasan Lebanon.
Jurnalis Al Jazeera Imran Khan melaporkan banyak serangan Israel terkonsentrasi di Hasbaiyya.
Melihat Israel menggila, menurut Khan, Hizbullah tak tinggal diam. Mereka balik menyerang dengan meluncurkan salvo rudal.
Salvo rudal merupakan penembakan rudal secara bersamaan dalam suatu pertempuran. Istilah ‘salvo’ juga bisa merujuk ke bom atau roket yang dilepaskan dalam konflik.
Hizbullah juga mengeklaim berhasil menembak pesawat nirawak atau drone Israel.
Dalam beberapa pekan terakhir, Israel menggempur habis-habisan Lebanon. Mereka, pada pekan lalu, bahkan menyerang pos pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon selatan.
Serangan Israel di Lebanon sejak 16 September lalu telah menyebabkan 1.500 warga sipil tewas.
Sebelumnya, diwartakan pasukan militer Israel melancarkan serangan udara ke gedung pemerintahan kota Nabatieh pada Rabu pagi. Wali Kota Ahmad Kahil dan sejumlah pegawai pemerintah dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Angkatan Darat Israel (IDF) telah mengonfirmasi serangan itu dengan mengeklaim pihaknya menargetkan ‘infrastruktur bawah tanah yang digunakan Pasukan Radwan Hizbullah’.
Perang dimulai saat milisi Gaza Palestina, Hamas, menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. Hal ini memicu kampanye militer membabi buta rezim Zionis ke wilayah kantong Palestina itu, di mana manuver ini telah menewaskan lebih dari 42.000 warga sipil Gaza.
Ketegangan ini kemudian meluas karena Israel juga melancarkan serangan ke Lebanon untuk menumpas Hizbullah, yang juga terus menyerang Israel Utara sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas.
Aksi ini pun menarik Iran untuk masuk dalam peperangan, dengan meluncurkan ratusan rudal ke Israel pada pekan lalu. Sejumlah milisi seperti Houthi di Yaman serta sejumlah kelompok pro Iran di Irak juga melakukan hal serupa untuk menekan Tel Aviv.