Koki asal Gaza Mahmoud Almadhoun, salah satu pendiri Gaza Soup Kitchen, tewas Sabtu (30/11/2024), oleh serangan pesawat tak berawak Israel saat melakukan kunjungan rutin ke Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, tempat ia memberi makan orang-orang terlantar yang mencari perlindungan.
Koki tersebut merupakan salah satu dari 300.000 warga Palestina yang masih tinggal di Beit Lahiya, sebelah utara daerah kantong tersebut. Wilayah ini menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tengah menghadapi bencana kelaparan.
Dengan rumah, toko roti, lahan pertanian, peternakan ayam, dan armada penangkapan ikan mereka dihancurkan oleh militer Israel, Almadhoun dan keluarganya terpaksa bergantung pada pakan ternak untuk bertahan hidup.
Pada Februari, Almadhoun memutuskan untuk memulai Gaza Soup Kitchen atau Dapur Umum Gaza menggunakan apa pun yang bisa mereka dapatkan karena hampir tidak ada bantuan yang memasuki wilayah tersebut. Apalagi Anera dan World Central Kitchen menghentikan operasinya setelah serangan Israel menargetkan konvoi mereka,
Pada hari pertama, koki Palestina dan timnya memberi makan 120 keluarga. Sejak saat itu, dapur tersebut telah menyediakan makanan hangat dan air minum kepada warga Palestina sementara Israel terus melancarkan serangannya ke daerah kantong yang terkepung itu.
Dalam sebuah opini untuk Washington Post bulan April, Almadoudn menulis bahwa ia dan keluarganya akan memberi makan tetangga mereka selama mereka bisa. “Kami akan terus mengabdi pada masyarakat kami, mengingat bahwa ketika semua hal telah gagal bagi Palestina, tanah kami tidak gagal,” tulis Almadhoun.
Koki tersebut meninggalkan tujuh orang anak, yang termuda baru berusia dua minggu dan yang tertua baru pulih dari cedera yang disebabkan oleh quadcopter Israel. Mahmoud juga menjadi viral pada bulan September setelah video dirinya memberi makan kerumunan warga Palestina yang lapar dipublikasikan secara daring.
Gaza Soup Kitchen juga telah menjadi klinik untuk merawat anak-anak yang menderita infeksi kulit. Klinik ini menjadi penyelamat bagi Rumah Sakit Kamal Adwan, yang telah mengalami serangan gencar dari Israel selama beberapa minggu terakhir. Organisasi tersebut mengatakan bahwa koki tersebut sengaja menjadi sasaran dan “dibunuh” oleh Israel.
“Kami yakin dia dibunuh karena dedikasinya yang tak tergoyahkan dalam memecahkan masalah bagi Rumah Sakit Kamal Adwan dan memastikan mereka memiliki apa pun yang dibutuhkan,” kata Gaza Soup Kitchen dalam sebuah pernyataan di Instagram. “Mahmoud adalah penyelamat, yang menghalangi pembersihan etnis,” kata pernyataan itu.
“Ia akan sangat dirindukan, tidak hanya oleh keluarganya tetapi juga oleh ribuan keluarga di Gaza Utara yang bergantung pada dukungannya yang tak henti-hentinya.” Sejak 5 Oktober, Gaza utara telah menghadapi berbagai serangan dan penyerbuan, serta pencegahan masuknya makanan, air, dan obat-obatan ke wilayah tersebut.
Kini ribuan warga Palestina yang biasanya mengandalkan Almadhoun dan Gaza Soup Kitchen untuk mendapatkan makanan bakal mengalami masa-masa yang lebih sulit. Menurut Quds News Network sedikitnya 17 pekerja bantuan dan pencari bantuan Palestina telah terbunuh termasuk Almadhoun.